Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM - Manchester City mengalahkan Sunderland 4-1 pada laga boxing day atau lanjutan pekan ke-18 Premier League 2015/16 di Etihad Stadium, Sabtu (26/12/2015).
Tiga angka yang diraih skuat besutan Manuel Pellegrini semakin mendekatkan jarak mereka dengan Arsenal dan Leicester City. Kemenangan ini juga tidak lepas dari kekompakan para pemain City.
Sebagai tuan rumah, The Citizens tampil lepas sejak awal babak. Yaya Toure Cs membombardir habis pertahanan Sunderland.
Raheem Sterling harus menerima kartu kuning sebab ia melakukan diving di dalam kotak penalti menit ke-4. Sterling mengharapkan hadiah penalti dari wasit tetapi hal itu justru berbuah ganjaran peringatan.
City baru membuka keran gol pada menit ke-12. Adalah Sterling yang mencatat namanya di papan skor lewat sebuah sundulan meneruskan umpan silang akurat dari Kevin De Bruyne.
Manchester City tidak habis tenaga, disaksikan para pendukungnya menambah ambisi mereka menambah gol. Sebaliknya, The Black Cats, julukan Sunderland semakin dalam tekanan.
Tembakan keras dari Yaya Toure pun menggandakan keunggulan City menit ke-17. Umpan pendek David Silva, diteruskan kepada Toure yang diakhirinya melalui tembakan kaki kiri dari luar kotak penalti.
De Bruyne kembali menjadi kunci gol City. Kali ini, pemain berkebangsaan Belgia itu melepas tendangan bebas yang disambut dengan tandukan akurat oleh Wilfried Bony.
Tandukkan Bony di dalam kotak penalti berhasil merobek jala yang dikawal Vito Mannone menit ke-22. Hingga turun minum, tidak ada gol tambahan, City unggul tiga gol tanpa balas.
Memasuki paruh kedua, giliran De Bruyne yang menambah pundi gol City. Bola blokir yang kembali jatuh ke kakinya diselesaikan lewat sepakan keras pada menit ke-54.
Berselang lima menit, Sunderland mencetak gol hiburan yang diukir Fabio Borini. Mantan penyerang Liverpool itu melesakkan gol ke gawang Joe Hart lewat sepakan kaki kiri.
City sempat mendapat hadiah tendangan penalti. Bony yang ditunjuk sebagai algojo sayangnya gagal memperbesar skor timnya karena hasil eksekusinya melambung.