TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Absen di berbagai pertandingan internasional akibat sanksi FIFA menjadikan peringkat Indonesia tak pernah beranjak naik.
Bahkan sejak disanksi menyusul kisruh Kemenpora dan PSSI, peringkat Indonesia di ranking FIFA terus melorot.
Hal itu yang membuat pelatih Pusamania Borneo FC, Kas Hartadi, prihatin. Menurut dia, wajar apabila peringkat Indonesia terus turun.
“Tim nasional sudah tidak pernah bertanding lagi di tingkat internasional. Jadi, wajar bila tidak mendapat poin sehingga peringkatnya terus turun,” ucap Kas Hartadi.
"Saya hanya berharap persoalan yang menimpa sepak bola nasional bisa cepat selesai dan timnas kita bisa kembali bertanding di berbagai kejuaraan internasional," harapnya.
Apabila kisruh selesai, tidak hanya timnas yang kembali tapi kompetisi juga bergulir. Dengan tidak adanya kompetisi, berbagai turnamen memang dihidupkan. Namun turnamen yang digelar pun lebih banyak untuk tim-tim Liga Super Indonesia (ISL).
“Turnamen hanya menjadi solusi sementara. Bagi tim-tim yang tersingkir di babak awal, para pemain dan pelatihnya pun kembali menganggur. Bahkan turnamen untuk tim Divisi Utama saja tidak ada," kata Kas.
"Kasihan rekan-rekan saya di tim DU karena mereka tidak ada pekerjaan. Harapannya tentu ada kompetisi baik untuk level LSI maupun DU,” jelasnya.
Kas Hartadi termasuk beruntung karena timnya melaju ke semifinal Piala Jenderal Sudirman. Paling tidak, dirinya masih memiliki pekerjaan.
Semifinal PJS sendiri akan digelar pada Januari ini. Pusamania sendiri berhadapan dengan Semen Padang.