TRIBUNNEWS.COM, TENGGARONG - Lini belakang Mitra Kukar bakal dapat ujian berat saat menjamu Arema Cronus di leg pertama semifinal Piala Jenderal Sudirman (PJS) Sabtu (9/1/2016).
Naga Mekes kehilangan Arthur Cunha di jantung pertahanan akibat akumulasi kartu.
Praktis, bek muda Rudolof Yanto Basna (20) menjadi andalan lini belakang Naga Mekes untuk menghentikan ketajaman lini depan Arema yang dihuni striker sekelas Cristian Gonzales (39) dan Samsul Arif (30).
"Saya justru penasaran menghadapi dua striker hebat Arema. Selama ini masih belum pernah berhadapan langsung dengan mereka. Waktu turnamen sebelumnya saya masih sering di bangku cadangan," kata pemain asal Papua itu.
Yanto pun sudah memahami karakter bermain dua striker itu. Menurutnya, Gonzales punya badan yang kokoh dan penempatan posisi bagus sehingga dia harus pintar untuk menghentikannya.
Sedangkan, Samsul punya kecepatan di atas rata-rata. "Saya tidak sabar menghadapi mereka. Saya siap karena di turnamen ini mulai banyak kesempatan main," jawab pemain 20 tahun ini optimis.
Yanto memang jauh lebih muda dari kedua striker tersebut. Namun, secara fisik sang pemain punya kecepatan dan kuat dalam duel.
Hal tersebut merupakan sebuah kelebihan khas pemain dari tanah Papua.
"Ini kesempatan bagus juga bagi saya untuk bisa memberikan kemenangan bagi Mitra Kukar. Kuncinya memang kami harus matikan striker tajam itu. Jangan sampai Arema bisa cetak gol," kata pemain jebolan SAD Uruguay ini.
Di leg pertama ini, Yanto berharap klubnya meraih kemenangan untuk mempermudah jalan ke final PJS. Sebab, leg kedua akan berlangsung di Malang.
"Tentu akan lebih ringan kalau menang di kandang sebelum berangkat ke leg kedua," jawabnya.