TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan striker tim nasional Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, ikut menyuarakan keprihatinannya terhadap aksi teror di Kota Jakarta pada Kamis, 14 Januari 2016. Ia mengaku sangat marah atas kejadian di ibu kota tersebut.
Penyebaran berita dan foto-foto terkait aksi bom di Jakarta pada Kamis pagi hingga siang dengan cepat membuat masyarakat bereaksi, termasuk Kurniawan.
Tagar #PrayForJakarta dan #KamiTidakTakut bahkan menjadi topik hangat di media sosial Twitter hingga Kamis sore.
"Saya sangat prihatin dan sangat mengutuk tindakan teror bom itu," ujar Kurniawan kepada JUARA.net.
Menurut mantan penyerang andalan Tim Garuda itu, beban hidup masyarakat Indonesia saat ini sudah berat, dan tak perlu ditambah semakin susah.
"Dampaknya pasti luar biasa terhadap perekonomian Indonesia. Saya berharap rakyat Indonesia saling bergandengan tangan untuk bersatu melawan aksi teror seperti itu," ucap Kurniawan yang saat ini tinggal di Malaysia.
Apakah teror bom tersebut akan memengaruhi dunia olah raga Indonesia?
"Ya, rasa rasa bakal ada dampaknya. Bagaimanapun, dunia olah raga kita masih membutuhkan tenaga asing dalam berbagai hal. Tentu mereka akan berfikir dua kali setelah melihat teror seperti itu," ujar mantan striker Pelita Jaya, PSM Makassar, PSPS, Pekanbaru dan Persebaya Surabaya itu.
Kekhawatiran Kurniawan yang lain setelah teror ibu kota adalah keragu-raguan investor asing untuk berkiprah di olah raga Indonesia, baik yang bersifat prestasi maupun hiburan. (Juara.Net)