TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Mantan pemain Persib, Yudi Guntara menilai aksi boikot turnamen yang dideklarasikan oleh Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) ibarat pedang bermata dua.
Di satu sisi, gerakan yang dilakukan Ponaryo Astaman dan kawan-kawan itu untuk mendesak pihak operator yang akan menjalankan turnamen bisa bekerja sama dengan pemerintah agar sesegera mungkin menggulirkan liga.
"Sebetulnya adanya asosiasi pemain (boikot turnamen) itu bagus, mereka ingin ada kejelasan kapan liga digulirkan, dan mereka juga tidak mau cedera menghantui pemain-pemain yang ada di Indonesia (saat ikuti turnamen)," kata Yudi kepada Tribun.
Tapi sisi lainnya, pemain juga perlu mendapatkan pekerjaan, karena belum tentu para pemain yang baru meniti belum dapat terjamin pemenuhan kebutuhannya (selama menunggu liga).
"Kalau misal pemain-pemain sekaliber Bambang Pamungkas (Bepe) cs, sudah cukup kebutuhannya. Tapi pemain yang lain kan belum tentu sama dengan Bepe yang pemain nasional. Jadi itu (boikot turnamen) kaya pedang bermata dua, pemain juga butuh uang apalagi pemain yang memiliki anak dan keluarga," katanya.
Sebelumnya APPI mendeklarasikan ultimatum tersebut ke dalam enam poin di Hotel Century, Senayan Jakarta, Kamis (14/1) lalu. Bambang Pamungkas, Firman Utina, Ponaryo Astaman dan beberapa pemain nasional lainnya hadir dalam deklarasi tersebut. (*)