News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Spanyol

Kharisma Zidane Memesonakan Luca Modric

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Luka Modric (kanan) dalam sesi latihan Real Madrid bersama Zinedine Zidane yang saat itu masih menjabat sebagai asisten perlatih Carlo Ancelotti jelang pertandingan final Liga Champions 2013-2014 menghadapi Atletico Madrid di Estadio da Luz, Lisabon, Portugal, pada 23 mei 2014.

Laporan Wartawan Juara.Net Verdi Hendrawan

TRIBUNNEWS.COM, SPANYOL - Gelandang Luka Modric (30 tahun) mengaku baru sadar dengan besarnya karisma yang dimiliki pelatih Zinedine Zidane. Padahal, Modric sudah mengenal sang pelatih berusia 43 tahun itu cukup lama di Real Madrid.

Ketika Modric bergabung dengan Real Madrid pada awal musim 2012-2013, Zidane masih menjabat sebagai Direktur Teknik klub. Satu musim berikutnya, Zidane ditunjuk sebagai asisten pelatih Carlo Ancelotti selama satu tahun.

Meski sudah cukup dekat dan sering berinteraksi dengan Zidane, Modric mengaku baru menyadari kharisma legenda Real Madrid itu saat ini sebagai pelatih.

Modric pun mengaku kagum. Salah satu contohnya adalah ketika pelatih asal Prancis itu berbicara, semua orang terdiam dan mendengarkan instruksinya.

"Tahun pertama di bawah arahan Ancelotti dan Zidane sangat luar biasa. Sekarang Zidane sangat berbeda. Dia memiliki banyak ide serta caranya sendiri dalam mengimplementasikan segala hal," kata Modric kepada Sportske Novosti.

"Karisma Zidane sangat penting bagi kami. Ketika ia berbicara, semua orang ingin menyerap apa yang dia katakan. Dia memiliki segalanya sebagai pemain, memiliki pengalaman besar, dan sangat meyakinkan ketika berbicara," sebutnya.

Sejak pertama kali menjabat sebagai pelatih, Zidane telah melewati dua pertandingan pertama menghadapi Deportivo La Coruna dan Sporting Gijon dengan kemenangan besar. Los Merengues selalu mampu mencetak lima gol di setiap laga.

"Semua ini baru permulaan, tetapi dia sudah membuat segalanya menjadi jelas bahwa ia menginginkan sebuah tim yang kompak, Kami bermain lebih dekat dengan lawan, dan menekan lawan ketika kami kehilangan bola untuk merebutnya kembali dengan cepat," ungkap Modric.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini