TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Direktur Teknik Semen Padang (SP), Asdian menyambut baik pertemuan antara Menpora Imam Nahrawi dan Ketua Komite Ad-Hoc PSSI, Agum Gumelar di kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (10/2/2016).
Menurut Asdian, pertemuan menjadi kabar baik untuk penyelesaian konflik sepak bola di Tanah Air.
"Kami menyambut baik pertemuan itu. Mudah-mudahan itu bisa menjadi titik awal penyelesaian konflik sepak bola kita. Jangan sampai kondisi seperti ini terus menerus tanpa penyelesaian. Kami dan para pelaku sepakbola berharap konflik segera selesai. Sehingga kompetisi resmi bisa kembali bergulir," kata Asdian kepada Harian Super Ball.
Asdian berharap pertemuan seperti itu bisa terus dilakukan sampai Menpora dan PSSI menemukan titik temu untuk mendapatkan solusi atas konflik sepak bola di Indonesia yang hingga kini belum kunjung berakhir.
"Kami berharap konflik bisa selesai yang berujung pada pencabutan SK Pembekuan. Lalu sanksi dari FIFA juga bisa dihapus. Dengan demikian, sepak bola kita kembali normal dan bisa menggelar kompetisi resmi," ujar Asdian.
Asdian mengucapkan, untuk saat ini pihaknya belum bisa berharap kompetisi resmi bisa digelar. Karena Tim Ad-Hoc PSSI belum mendapatkan kesepakatan dengan Menpora.
"Jika dilihat dari pertemuan itu yang belum mendapatkan hasil, sepertinya belum bisa dipastikan kompetisi resmi bisa digelar dalam waktu dekat. Tetapi yang terpenting adalah penyelesaian konflik dulu," ucap Asdian.
Sambil menunggu konflik berakhir, SP tetap menggelar latihan sejak dua minggu belakangan. Kabau Sirah, julukan Semen Padang, menyiapkan diri jelang Piala Wali Kota Padang dan Indonesia Super Competition (ISC).
"Sebagai tim dari Padang, kami jelas ikut serta di Piala Wali Kota Padang. Ini juga sekaligus untuk persiapan jelang ISC. Kami masih menunggu kepastian penyelenggaraan ISC," tambah Asdian.
Sambil menanti kepastian ISC yang kabarnya akan digelar selama delapan sampai sepuluh bulan, manajemen SP mengontrak pemain selama satu tahun.
"Kami harus mengontrak pemain selama satu tahun. Ini untuk menyesuaikan waktu penyelenggaraan ISC selama delapan sampai sepuluh bulan. Ditambah dengan ikut serta di Piala Wali Kota Padang," tutur Asdian.
Kedua turnamen itu, jelas Asdian, menjadi media yang sangat bagus untuk mematangkan tim jelang kompetisi Liga Super Indonesia (LSI).
"Dengan mengikuti sejumlah turnamen, akan snagat bagus bagi kesiapan dan kematangan tim. Sehingga kami akan sangat siap jika ternyata LSI bisa digelar pasca ISC. Semoga saja kompetisi resmi yang ditunggu-tunggu semua pihak bisa benar-benar dilaksanakan," jelas Asdian.
Persiapan yang dilakukan SP sudah pada tahap perekrutan pemain-pemain baru. Saat ini SP juga sedang menyeleksi tiga pemain Brasil, yaitu Cassio Fransisco De Jesus (pemain belakang), Tafarel Heleno De Oliveira Vindilino (gelandang), dan Fernando Chagas Ferreira (penyerang).
"Saat ini jumlah pemain kami sebanyak 24 orang. Kami sudah berhenti merekrut pemain lokal. Saat ini kami sedang melihat performa tiga pemain Brasil itu. Keikutsertaan di Piala Wali Kota Padang akan menjadi ajang untuk tes buat mereka. Jika penampilan ketiganya sesuai harapan, maka kemungkinan mereka akan kami kontrak untuk ISC," papar Asdian.
Sambil menunggu dimulainya Piala Wali Kota Padang, pelatih Semen Padang, Nil Maizar tengah fokus membekali pemain dengan taktik, skill, sampai melakukan beberapa game.
"Kami belum punya agenda untuk ujicoba dengan tim-tim LSI. Sebenarnya kami ingin ikut di Bali Island Cup, tetapi tidak ada undangan. Padahal kalau turnamen itu diikuti oleh SP sebagai runner up Piala Jenderal Sudirman, juara Piala Jenderal Sudirman, dan juara Piala Presiden akan berjalan sangat menarik. Karena ketiga tim itu sudah menorehkan prestasi di dua turnamen sebelumnya," tegas Asdian.
Nil memang tengah membangun chemistry antar pemain. Hal ini lantaran banyak wajah baru dan perlu waktu beradaptasi dengan pemain lama.
Dalam beberapa kali game, masih terjadi salah pengertian anta rpemain saat melakukan passing. Akibatnya beberapa kali tim harus kehilangan bola dengan cukup mudah, sehingga membahayakan lini pertahanan.
"Kami masih perlu waktu untuk kembali membangun kesamaan visi dalam permainan. Meski secara umum penampilan pemain sudah bagus, tinggal chemistry sesama pemain perlu ditingkatkan lagi termasuk tiga pemain Brasil," kata Asdian.