TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Jelang kick‑off Piala Gubernur Kaltim (PGK) pada 27 Februari nanti, tim panitia PGK mulai mempersiapkan mulai teknis hingga non teknis.
Salah satunya terkait pengamanan jalannya pertandingan. Pertemuan tim PGK beberapa waktu lalu bersama Petinggi Polda Kaltim di Balikpapan, telah menuai hasil.
Secara teknis, menurut Ketua Asprov PSSI Kaltim, Yunus Nusi, hasil pertemuan tidak berbeda jauh dengan Piala Jenderal Sudirman (PJS).
Segala barang‑barang yang menimbulkan kotoran atau sampah pada lapangan, akan disita oleh pihak keamanan.
Namun, ada tambahan aturan pastinya bakal membuat stadion terdengar sepi, yakni peralatan perkusi yang dibawa oleh suporter.
Alat tersebut juga termasuk benda yang dilarang. "Perkusi dilarang, minuman dalam botol juga dilarang," ucapnya.
Yunus menambahkan, soal lapak berjualan pun juga turut diatur. Jika para penonton merasa haus atau ingin menyantap cemilan, ada lapak khusus yang telah diatur dari panitia pelaksana.
"Makanan dan minuman diatur atau buka lapak di atas tribun. Makanan dan minuman diatur oleh panpel. Jadi, jualan di lapak harus minuman yang gelas. Kalau haus dan lapar silakan ke lapak. Kalau sudah minum dan makan silakan kembali ke tempat duduk semula," ujarnya.
Mengenai aturan suporter tidak boleh membawa perkusi, General Manajer PBFC, Tommy Ermanto Pasemah menyesalkan aturan tersebut.
Alat perkusi biasanya dibawa oleh para suporter klub. Tommy sendiri akan bertindak sesuatu kepada para suporter. "Suporter nanti akan berada di luar lapangan. Mereka akan menonton pada beberapa lokasi. Satunya di markas PBFC kita akan pasangi layar. Lainnya di kafe‑kafe sekitar stadion," ujarnya. (*)