TRIBUNNEWS.COM - Mencari pesepak bola yang piawai dan mumpuni, bukan menunggu turun dari langit.
Program kompetisi dan pembinaan menjadi kawah candradimuka yang paling tepat.
Hal ini diakui Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nachrawi, dalam diskusi dengan Harian Super Ball dan Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia (ASSBI) terkait digelarnya Liga Super Ball (LSB) U-16.
Bahwa mendapat bibit atau bakat pesepak bola andal di Indonesia tidak seperti memetik hasil panen, mengavaluasi, lalu menganalisanya.
Koridornya, harus tetap pada jalur kompetisi disertai pembinaan yang terprogram.
Sebagai salah satu upaya pembinaan serta pencarian bakat sepak bola usia muda, dilakukan Indonesian Youth and Sport (IYOS) bersama Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia lewat kegiatan IYOS Soccer Challenge dalam waktu dekat ini.
Event ini akan diikuti 32 SSB di Indonesia. Tim SSB terbaik diberangkatkan ke kompetisi sepak bola usia muda, di Singapura dan Malaysia.
Proses pemilihan tim SSB terbaik dilakukan lewat kompetisi yang akan digelar pada 25-27 Maret dan proses screening untuk pemain usia 12 tahun, 14 tahun, dan 15 tahun.
Dalam kompetisi ini, akan muncul tim mana saja yang baik, termasuk individu-individu pesepak bola yang diharapkan bakal siap bersaing di ajang yang lebih tinggi.
"Ini salah satu penyelenggaraan even kompetisi sepak bola usia muda yang mendapat dukungan dari ASSBI. Ini salah satu program pencarian bakat tim-tim SSB terbaik yang ada di Indonesia. Meski dalam bentuk tim, tapi nantinya akan dapat diketahui pesepak bola usai muda mana saja yang terlihat bakatnya dam dapat diberikan pembinaan ke depannya," kata Yoan Octavian, Ketua Bidang Humas ASSBI, akhir pekan lalu.
Menurut Yoan, program yang bersifat kompetisi dan memiliki dasar pembinaan sudah menjadi bagian rutin dari kegiatan ASSBI.
Ia meyakini, saat ada tim SSB yang mampu tembus ke ajang kompetisi di mancanegara, maka tujuan utama pembinaan pesepak bola muda di Indonesia berjalan baik.
"Intinya, kami juga ingin melatih mental anak-anak saat mereka berhadapan dengan lawan yang beda negara dan budaya. Gaya main sepak bola yang berbeda, saya yakini dapat memberikan pengaruh baik saat para pesepak bola muda saat beranjak dewasa dan terjun ke ajang profesional," kata Yoan.
BACA SELENGKAPNYA HANYA DI HARIAN SUPER BALL, SELASA (03/02/2016)