TRIBUNNEWS.COM - PSSI secara resmi meminta klub-klub anggota mereka memboikot Tim Transisi dengan tidak memenuhi undangan, Jumat (11/3/2016).
Bagi yang melanggar bakal kena sanksi.
Sebagai mana diketahui, Tim Transisi, yang dibentuk Kemenpora untuk mengambil alih tugas dan wewenang PSSI selama dibekukan, mengundang seluruh direktur klub profesional untuk menghadiri pertemuan di Gedung Wisma Kemenpora dengan agenda sosialisasi program kerja 2016.
Baca Juga: Luis Garcia: Lawan MU, Liverpool Harus Main dengan Intensitas Tinggi
Direktur Legal PSSI Aristo Pangaribuan mengatakan, pihaknya mengimbau klub-klub untuk tidak memenuhi undangan itu.
Pasalnya, dengan adanya putusan penolakan Mahkamah Agung (MA) terhadap permohonan Kemenpora, memiliki dampak yang luas pada masa depan sepak bola nasional.
Selain kompetisi Tanah Air bisa digelar kembali, Tim Transisi yang dibentuk Kemenpora otomatis sudah tidak memiliki kewenangan apapun .
"Jauh sebelum putusan ini, Tim Transisi sudah tidak pernah ada. Kami punya putusan sela sudah lama, dan PSSI mengimbau kepada klub-klub yang diundang Tim Transisi agar jangan datang, karena Anda akan jadi bagian orang yang melanggar hukum," kata Aristo.
Aristo menegaskan, jika ada klub yang datang ke undangan itu, sudah dipastikan klub tersebut melanggar peraturan organisasi dan akan ada sanksinya.
Pria yang juga dosen di universitas terkenal di Tanah Air itu menyerukan pemerintah untuk segera mencabut SK pembekuan dan duduk bersama PSSI demi tercapainya prestasi sesuai dengan harapan masyarakat Indonesia.
Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti mengatakan, PSSI segera menyiapkan penyelenggaraan kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) setelah keluarnya keputusan dari MA.
Kemungkinan besar, Indonesia Super Championship (ISC) tidak jadi digelar dan langsung ke LSI.
Baca Selengkapnya Hanya di HARIAN SUPER BALL, Kamis (10/3/2016)