TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Persepakbolaan Indonesia memasuki babak baru setelah PT Gelora Trisula Semesta (GTS) berencana akan menggulirkan liga bernama Indonesian Soccer Championship (ISC) pada April 2016.
Setelah ISC, kini giliran Tim Transisi juga berencana menggelar liga pada Agustus tahun ini.
Tim bentukan Menpora ini mengatakan hal tersebut pada pertemuan dengan 40 klub di Wisma Kemenpora, Jumat (11/3/2016) lalu.
Pada pertemuan ini, Tim transisi menawarkan kompetisi berbentuk liga yang mana mengajak seluruh tim untuk ikut berpartisipasi.
Menanggapi hal tersebut, Persegres Gresik, satu di antara tim profesional di level tertinggi, tak terburu-buru untuk memutuskan pilihan kompetisi.
Mereka mengaku masih melakukan diskusi, bukan hanya di level intern tim melainkan juga aspek eksternal.
"Kami ini tim muda. Kami masih perlu menimbang berbagai faktor untuk menentukan kompetisi mana yang akan kami ikuti. Saat ini, kami sedang melakukan diskusi, dengan manajemen dan beberapa tim juga," kata Manager Persegres Gresik, Setya Bagoes Cahyo Yuwono, Sabtu (12/3/2016).
Lebih lanjut, koordinasi dengan pihak eksternal, utamanya tim lain yang dianggap lebih berpengalaman merupakan hal terpenting dalam menentukan jadi tidaknya tim ini berlaga di kompetisi resmi.
Mengingat, permasalahan "liga ganda" seperti ini bukan kali pertama di Indonesia.
"Kami ini masih muda, bisa dibilang "adik". Sehingga, kami masih menunggu koordinasi dengan "mas-masnya, kakak-kakaknya". Jangan sampai kami salah melangkah," lanjutnya.
Selain Persegres, mayoritas tim di ISL memang tak hadir pada pertemuan yang diprakarsai Tim Transisi ini. Bahkan, hanya ada satu tim ISL yang datang yakni Semen Padang.
Saat ini, fokus Persegres berpusat pada ISC yang akan mulai berjalan pada bulan depan.
"Saat ini kami fokus pada pembentukan tim jelang ISC. Masalah kompetisi setelahnya, kami masih menunggu perkembangan lebih lanjut," tutupnya.(Bobby Constantine Koloway/Surya)