TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kapten Sriwijaya FC, Achmad Jufriyanto, merasakan kesan berbeda saat harus kembali ke Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (26/3/2016) malam.
Bersama M Ridwan dan Supardi Nasir, dia mesti bertarung melawan bekas tim yang membesarkan namanya, Persib Bandung, pada laga pamungkas fase Grup A Piala Bhayangkara.
Jupe, sapaan akrabnya, mengatakan laga itu menjadi spesial. Ingatannya langsung tertuju pada memori indah saat dirinya sukses mengantarkan Persib merengkuh gelar Piala Presiden usai mengalahkan tim yang saat ini dia bela, Sriwijaya FC.
"Jujur tadi saya merasa seperti deja vu final Piala Presiden. Sriwijaya saat itu bermain menyerang dan gol cepat yang mengubah permainan itu," ucapnya usai pertandingan.
Jupe kembali ke Bandung dengan baju berbeda. Kali ini, perannya justru menjegal para mantan rekannya di Persib.
Dalam laga itu, Jupe mesti mengakui keunggulan mantan timnya. Sriwijaya FC takluk 0-2.
Meski datang sebagai lawan, nama Jupe tampaknya masih melekat dalam hati bobotoh. Apresiasi besar dari bobotoh membuatnya terharu.
"Kami berempat begitu datang ke lapangan tadi, terima kasih atas apresiasi dari bobotoh hanya mungkin hasil yang agak disayangkan kami harus kalah dan gagal bermain di Palembang," ungkapnya.
Dia pun tak menyiakan waktu untuk sedikit melakukan reuni dengan mantan rekannya. Pascapertandingan, Jupe bersama Firman Utina, M Ridwan dan Supardi Nasir menyempatkan untuk berfoto bersama bek Persib, Vladimir Vujovic.
Bahkan usai pertandingan, Jupe sempat bertukar kaos dengan Vujovic. Jupe berharap, timnya bisa kembali bertemu Persib pada final Piala Bhayangkara.
"Yang disayangkan Persib main bagus dan total bertahan. Insya Allah berjumpa di final," ujarnya.