TRIBUNNEWS.COM - Suporter Persipasi Bekasi mengaku kecewa timnya kesayangan kota Bekasi tersebut dijual.
Dilansir oleh Antara, pendukung Persipasi yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Bola Kota Bekasi kecewa dengan transaksi penjualan klub Persipasi Bandung Raya (PBR) yang kini berubah menjadi Madura United.
"Seperti apa legalitas jual belinya dan bagaimana dengan nasib Persipasi sekarang," ujar perwakilan koalisi Eko Fadly.
Menurut Eko, pascamergernya Persipasi dengan Pelita Bandung Raya pada akhir 2014, maka fakta hukum yang terjadi adalah PBR menjadi Persipasi Bandung Raya.
"Oleh karena merger tersebut, maka Persipasi melekat pada PBR. Lalu PBR dijual secara sepihak oleh Ketua Persipasi, Engkus Prihatin, kepada Achsanul Qosasih yang saat ini menjadi Madura United," katanya.
Fadly mengatakan, pihak yang terlibat pada penjualan tersebut harus bertanggung jawab secara hukum.
"Jika mereka menyatakan bahwa Persipasi masih ada di Kota Bekasi, silakan beberkan fakta-fakta hukum tentang itu, karena Persipasi bukan milik dari Engkus cs tapi milik semua warga Kota Bekasi," katanya.
PBR dan Madura United juga harus memberi penjelasan kepada masyarakat Kota Bekasi perihal transaksi jual beli klub tersebut.
Para suporter menuntut agar oknum-oknum pengurus Persipasi yang telah menjual klub agar dihukum sesuai aturan yang berlaku.