Laporan Wartawan Surya, Dyan Rekohadi
TRIBUNNEWS.COM, KANJURUHAN - Arema Cronus akhirnya melaju ke final Piala Bhayangkara. Tim Singo Edan mampu mematahkan 'kutukan' gagal ke final dalam turnamen besar.
Bertanding di hadapan ribuan Aremania di Stadion Kanjuruhan, Kamis (31/3/2016), Singo Edan melibas Sriwijaya FC 1-0 dan sekaligus memastikan diri menembus partai final turnamen Piala Bhayangkara.
Keberhasilan menembus babak final Piala Bhayangkara ini menjadi pencapaian istimewa mengingat selama ini Arema selalu tertahan di babak semifinal. Setelah stag di peringkat tiga turnamen Piala Presiden, Piala Jenderal Sudirman dan Piala Gubernur, Arema akhirnya bisa jadi finalis Piala Bhayangkara.
Pencapaian menembus final juga jadi bekal positif untuk menghadapi kompetisi ISC mengingat turnamen ini akan jadi turnamen terakhir sebelum kompetisi panjang ISC. Apalagi bila nanti bisa tampil sebagai juara.
Singo Edan bakal ditantang Persib Bandung di partai final yang dijadwalkan pada 3 April 2016 di Gelora Utama Bung Karno.
Gol kemenangan satu-satunya Arema dilesakkan oleh Alfarizie di akhir babak pertama. Gol yang lahir dari pemanfaatan sepak pojok itu tidak bisa dikejar tim Laskar Wong Kito. Bahkan sebenarnya Singo Edan sempat menambah satu gol di menit 85 melalui Ferry Aman Saragih tapi dianulir karena dianggap offside.
Asisten pelatih Sriwijaya FC, Hartono Ruslan menyebut pertandingan kali ini merupakan pertandingan menarik.
"Pertandingan sangat hebat, kedua kesebelasan bermain bagus. Ini pertandingan berjalan imbang, satu gol Arema bisa dikatakan gol mujur saja, karena kesalahan kami sendiri, " ujar Hartono usai pertandingan.
Pelatih Arema Cronus, Milomir Seslija memuji para pemainnya yang bermain bagus sepanjang peetandingan.
"Mereka bermain kompak dan tidak melakukan keaalahan. Saya senang bisa mengalahkan Sriwijaya.Terimakasih pada pemain, offisial, kami bermain untuk menyenangkan masyarakat Malang," ujar Milo pada media.
Milo bersyukur bisa menang mengingat tim lawan dinilainya tidak bermain positif.
"Tim lawan sama sekali tidak bisa membuat peluang. Kalau tim bermain bagus seharusnya pertandingan bisa terbuka, tapi Sriwijaya cenderung menunggu dan ingin merusak permainan," ungkapnya.
Milo menyebut gol yang didapat merupakan buah dari latihan mereka.
"Gol ini sudah kami siapkan dalam latihan terakhir di Stadion Gajayana ( Rabu malam), saya berterima kasih pada pemain-pemain pintar saya," tandasnya.
Terkait partai final yang akan dihadapi, pelatih asal Bosnia itu tidak mau berandai-andai. Menurut analisis Milo, peluangnya masih 50:50.
"Persib tim bagus, mereka punya keuntungan waktu istirahat satu hari. Terlalu dini kalau membicarakan peluang menang di final. Yang penting kami mau anak-anak bermain tanpa beban," tegasnya.