TRIBUNNEWS.COM - Rombongan Aremania yang pulang dari Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) mendapat pengawalan lebih dalam perjalanan pulang ke Malang, Senin (4/4/2016).
Pengawalan lebih terutama dilakukan ketika memasuki Salatiga, Jawa Tengah.
Memasuki Salatiga, ada tambahan pengawalan berupa kendaraan sepeda motor trail dari kepolisian. Pasukan motor ini bertugas menyisir jalan, dan mengawal di samping kanan dan kiri bus.
Penyisiran rute ini dilakukan setelah pengalaman tidak enak terjadi di Boyolali dan Sragen, Jawa Tengah menimpa rombongan ketika berangkat ke GBK, Sabtu (2/4/2016) malam.
Ketika berangkat lalu, dua bus dilempar batu oleh orang tidak dikenal. Pelemparan batu itu membuat kaca dua bus pecah.
Satu bus mengalami pecah kaca di bagian depan kiri, dan satunya di jendela samping kanan. Beruntung pelemparan kaca itu tidak sampai mengenai Aremania yang berada di dalam bus.
Pelemparan pertama terjadi di kawasan Sragen sekitar pukul 20.00 WIB. "Pertama di Sragen, di tengah jalan raya yang ramai, dan belum begitu malam sekitar jam 8-an," ujar Ahmad Gozali, juru bicara Aremania.
Pelemparan itu membuat rombongan berhenti untuk memeriksa kerusakan. Karena kaca pecah, akhirnya Aremania menutupnya memakai spanduk. Kemudian ketika sampai di Boyolali, kembali terjadi pelemparan yang juga membuat kaca pecah. Kaca berlubang itu pun ditutup spanduk.
"Mulai dari Salatiga, mungkin sampai perbatasan Jawa Tengah - Jawa Timur," ujar Hasmi, Aremania Kayutangan.
Penyisiran jalur memakai motor trail itu dilakukan mulai dari Salatiga kemudian Boyolali sampai akhirnya ke Sragen yang berbatasan dengan Ngawi, Jawa Timur.
Pelemparan bus juga kembali terjadi ketika perjalanan pulang. Pelemparan terjadi di kawasan Cikampek, namun tidak sampai membuat kaca pecah.
Selain pelemparan bus, perjalanan rombongan besar Aremania memakai puluhan bus itu juga diwarnai insiden kecelakaan.
Dua bus saling berbenturan ketika di Tol Cipali. Namun tidak ada korban terluka dalam peristiwa itu, meskipun bagian belakang bus yang ditabrak penyok. Rombongan masih bisa melanjutkan perjalanan, dan hingga pukul 19.00 WIB, rombongan telah tiba di Salatiga.