TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pemain belakang Persib Bandung, Yanto Basna, mengaku tidak bermaksud melukai gelandang Arema Cronus, Esteban Gabriel Vizcarra, saat kedua tim bertemu pada final Piala Bhayangkara di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (4/4/2016) malam.
Pada menit ke-71, Yanto menendang botol, yang akhirnya mengenai kepala Vizcarra. Lantaran menganggap ada unsur kesengajaan, wasit Nusur Fadillah mengganjar Yanto dengan kartu kuning kedua.
Setelah pertandingan, Yanto buka suara terkait insiden tersebut. Dia tidak sepakat dengan keputusan sang pengadil.
"Saya tidak bermaksud menendang pemain, tetapi botol. Saya kecewa terhadap wasit Indonesia karena kejadian seperti ini bukanlah pertama kali," kata Yanto di pinggir lapangan.
Saat Yanto menerima pengusiran, Persib tengah tertinggal satu gol. Mereka pun kembali kecolongan akibat tandukan Sunarto pada menit ke-85.
Tidak dimungkiri oleh pelatih Dejan Antonic, timnya semakin kesulitan mengejar ketinggalan dengan sepuluh pemain. Namun, dia tidak ingin menyalahkan Yanto.
"Yanto tidak perlu meminta maaf. Pemain dan pelatih sudah bagus, tetapi wasit tidak," ucap Dejan setelah pertandingan.
Bukan kali pertama Nusur Fadillah memimpin laga Persib di Piala Bhayangkara. Dia juga sempat didaulat saat Persib melawan Mitra kukar pada partai fase grup, 17 Maret 2016. (*)