TRIBUNNEWS.COM - Bukan Harry Kane, bukan pula Dele Alli pemain dari Tottenham Hotspur yang sangat diwaspadai Pelatih Stoke, Mark Hughes saat kedua tim bertarung di Stadion Britannia, Selasa (19/4) dini hari.
Alih-alih pemain lawan yang jadi fokusnya adalah Mousa Dembele. Hughes sangat mengenal sang gelandang karena pernah mengasuhnya di Fulham, sebelum Dembala pindah ke Spurs pada 2012.
Hughes masih ingat, saat di Fulham, Dembele punya julukan "si dokter". Julukan yang terus terbawa-bawa sampai sekarang. Menurut sang pelatih, julukan itu muncul karena Dembele kerap jadi "penyembuh" saat keseimbangan tim sedang goyah.
"Para pemain ketika itu menyebutnya sebagai dokter karena setiap kali Mousa mendapat bola, ia membuat segalanya menjadi lebih baik. Ia punya bakat yang luar biasa. Kami sangat senang bekerja-sama dengannya karena ia punya karakter dan kualitas yang hebat," ujar Hughes memuji.
"Di Fulham kami membelinya sekitar lima juta pound, dan menjualnya ke Spurs dengan 15 juta pound. Dipikir-pikir itu harga yang terlalu murah karena ia pemain yang sangat bagus. Saya sangat mengenalnya," tutur sang pelatih.
Hughes khawatir, visi permainan, ketenangan, dan umpan-umpanĀ Dembele di lini tengah pada duel dini hari nanti bakal menggoyahkan keseimbangan lini tengah timnya. Catatan dari Opta, tingkat akurasi umpannya mencapai 92 persen, yang membuatnya berada di ranking keempat di EPL.
"Ia menjadi ancaman tersembunyi. Andilnya sepintas tak terlihat, padahalnya perannya sangatlah besar. Kita harus bisa membatasi pergerakannya," kata Hughes bertekad.
Di situs soccerway, Dembele menjadi pemain dengan nilai tertinggi. Ia memanng pemain yang konsisten terus menampilkan permainan dengan level tinggi. Tak heran sejumlah pengamat menyanjungnya sebagai "the unsung hero" untuk kebangkitan Spurs musim ini.