Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - "Almarhum Soeratin pernah meramalkan jika PSSI akan diwarnai konflik seperti yang terjadi saat ini," kata Ketua Asprov PSSI Jawa Barat, Duddy Sutandi ketika menceritakan sejarah pendiri PSSI itu usai berziarah ke makamnya, Selasa (19/4/2016).
Menurutnya hanya pegiat sepak bola sejati yang bisa menyelamatkan PSSI dari konflik yang terjadi saat ini.
"Hanya komunitas sepak bola yang bisa menjadikan sepak bola Indonesia berprestasi dan menjadi tontontan menarik. Bukan politisi," ujar Duddy di TPU Sinaraga.
Duddy pun berdoa, ziarah ke makam Soeratin pada hari jadi PSSI ke-86 itu bisa menggugah hati nurani komunitas sepak bola, pemerintah, dan masyarakat.
Menurutnya, semua pihak harus mencari fomula terbaik agar konflik yang terjadi saat ini tidak berlarut-larut.
"Semua turunkan egonya baik pengurus PSSI dan pemerintah. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi untuk selamatkan PSSI," ujar Duddy.
Duddy mengatakan, konflik yang terjadi saat ini sangat berdampak buruk baik olah raga sepak bolanya, pekerja sepak bola, dan masyarakat.
Menurutnya, kondisi sepak bola Indonesia semakin terpuruk dengan adanya konflik saat ini. Urutan Indonesia di FIFA pun lebih rendah ketimbang Timor Leste.
"Mulai hari ini semua stakeholder harus membawa sepak bola Indonesia ke arah yang baik dan kepada arah yang lebih baik. Sebab sepak bola Indonesia sudah ada di depan gerbang industri. Tapi sudah terjadi konflik sebelum masuk ke industri sepakbola," kata Duddy.