TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pasca pembelian saham oleh PS Polri sebesar 39 persen membuat Surabaya United berubah nama menjadi Bhayangkara Surabaya United (BSU) melakukan perburuan terhadap sejumlah pemain.
Salah satu pemain yang menjadi incaran mereka saat ini adalah pemain mahal.
CEO Bhayangkara Surabaya United, I Gede Widiade mengatakan, pihaknya berencana menambah pemain asing dari Asia.
"Saya ingin punya pemain asing Asia bisa dari Jepang, Korea atau Thailand yang harganya mahal. Daripada pemain yang harganya nggak mahal tetapi ternyata nggak bagus untuk apa. Jadi lebih baik kontrak pemain yang mahal sekalian," kata Gede kepada Harian Super Ball.
Gede berujar, pihaknya sudah mendapat tawaran dari beberapa agen terkait rencana perekrutan pemain Asia mahal itu. Namun dia enggan menyebutkan nama dan kedatangan pemain yang dimaksud tersebut.
"Belum belum bisa disebutkan. Nanti saja kalau pemainnya sudah datang. Intinya saya ingin mendapatkan pemain Asia untuk posisi second striker atau play maker. Nantinya pemain Asia itu akan dikontrak satu musim ISC. Tetapi akan tetap dievaluasi di pertengahan musim ISC," ujar Gede.
Hunting pemain Asia mahal itu tergolong luar biasa untuk sekelas turnamen ISC. Namun Gede menerangkan, itu konsekuensi jika ingin menjadi juara. Apalagi saat ini timnya masih kekurangan dua pemain asing terutama yang berasal dari Asia.
"Jika mau jadi juara memang harus total, baik dari sisi persiapan sampai rekrut pemain. Dengan pemain mahal dan bagus tentunya kami akan menjadi tim yang mudah untuk mewujudkan target ke papan atas," ucap Gede.
BSU memang sedang berusaha keras menyempurnakan pemain asingnya, karena pemain asing yang sebelumnya menjalani seleksi belum sesuai dengan harapan.
"Pemain asing non Asia sudah ada yang datang dari Amerika tetapi penampilannya belum memuaskan. Ada juga pemain Brasil berpaspor Vietnam. Untuk namanya jangan dulu," tambah Gede.
Selain mengejar pemain asing, manajemen Surabaya United juga terus mengejar pemain lokal. Hingga saat pemain buruan belum semuanya merapat.
Untuk pemain lokal rata-rata juga akan dikontak selama satu musim. Sedangkan mantan pemain Timnas U-19 dikontrak selama tiga tahun.