TRIBUNNEWS.COM - Jika Manchester City ingin menghentikan langkah Real Madrid di semifinal Liga Champions, maka kiper Joe Hart harus menampilkan kinerja "bravura" lagi pada kompetisi utama di Eropa ini.
Kiper erusia 29 tahun asal Inggris tersebut menjadi salah satu kunci keberhasilan City memenangi perempat final melawan Paris Saint-Germain (PSG).
Aksi bravura-terjemahan bebasnya bisa berarti brilian-Hart di antaranya mementahkan penalti striker PSG Zlatan Ibrahimovic pada laga pertama di Paris dan tetap clean sheet atau tidak kebobolan pada duel kedua, sehingga City lolos ke semifinal Liga Champions untuk kali pertama
Sebagai salah satu dari hanya tiga pemain yang tahu situasi City sebelum diambil alih oleh investor kaya dari Uni Emirat Arab pada 2008 -dua pemain lainnya adalah bek Pablo Zabaleta dan kapten Vincent Kompany-, Hart sangat sensitif terhadap efek bahwa kesuksesan di level Eropa bakal membantu City untuk lebih mempertegas posisi mereka di pentas internasional.
"Anda harus mampu mendapatkan prestasi bagus di Eropa untuk mendapatkan label itu (klub terbesar di Eropa)," kata Hart, yang timnya akan menjamu Madrid pada laga pertama semifinal hari Rabu (27/4/2016) dini hari WIB.
"Ini turnamen yang benar-benar sulit, tetapi kami harus yakin kami bisa menang. Jika tidak, maka semuanya tidak ada gunanya," ujarnya.
Dalam dua musim terakhir, Hart, bersama Kompany, Yaya Toure, David Silva, dan Sergio Aguero selalu kalah bersaing dengan Barcelona di babak 16 besar. Tetapi sekarang, Hart memimpin pasukan Citizens memasuki era baru di pentas Eropa.
Berita Ini Juga Dimuat di HARIAN SUPER BALL, SELASA (26/4/2016)
Soal BAB 4 Matematika Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Beserta Kunci Jawaban, Pengukuran Luas dan Volume
KPU Sabu Raijua Klarifikasi Dokumen Krisman Riwu Kore yang Tersebar di Media Sosial - Pos-kupang.com