TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Pemain seleksi Arema Cronus, Alfares W Misren nampaknya akan pulang lebih cepat dari proses trial yang kini dijalani.
Pemain muda asal Papua ini dinilai kurang sesuai dengan kriteria yang diinginkan pelatih Milomir Seslija.
Penilaian kesimpulan sudah dilontarkan Milo setelah melihat kemampuan Alfares dalam tiga hari latihan.
"Dia pemain yang bagus, sama seperti pemain Papua kebanyakan dia pemain yang bagus, tapi permainannya belum sesuai dengan yang saya cari, saya mencari pemain yang berbeda karakter, dia bermain sama dengan pemain kami yang lain. Saya kira kami tidak bisa melanjutkannya," ujar Milo usai memimpin latihan di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Milo menambahkan, dirinya memang membutuhkan pemain muda tambahan di posisi stoper. Tapi ia berharap mendapatkan pemain muda yang tipikal permainannya berbeda dengan stoper yang dimiliki sekarang.
"Dia (Alfares) masih muda, kalau permainannya sama, dia akan sulit bersaing dengan Ryuji, Hamka dan Goran Ganchev," tambahnya.
Dengan penilaian itu Milo memilih membuka lowongan lagi untuk mendapatkan pemain baru.
"Ya, kami akan cari lagi yang lain, mungkin bisa dari lokal Malang, mungkin dari Bali, atau mana saja," pungkasnya.
Alfares W Misren, pemain kelahiran 11 Juli 1994 yang diketahui terakhir kali bermain di tim Pra PON Papua Barat mulai menjalani seleksi di Arema sejak Rabu (27/4/2016).
Ia datang ke Malang atas saran pelatihnya yang juga asli Malang mengingat perannya di tim sesuai kebutuhan yang dicari Arema. Tapi langkahnya dalam seleksi untuk masuk tim Singo Edan nampaknya tidak berlangsung lama.
General Manager Arema Cronus, Ruddy Widodo menyatakan keputusan untuk masuk tidaknya pemain seleksi lebih banyak ditentukan oleh pelatih.
"Secara teknis pelatih yang tahu, kalau pelatih cocok ya kami bisa masukkan daftar pemain, kalau tidak ya kami akan cari lagi," ujar Ruddy.