TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Kondisi persepakbolaan Indonesia mulai memasuki babak baru ketika para pemilik klub menyatakan permintaan resmi untuk menggelar Konggres Luar Biasa (KLB) PSSI.
Perwakilan klub yang juga voter di PSSI yang tergabung dalam kelompok 85 secara resmi telah menyampaikan surat permintaan penyelenggaraan KLB ke pengurus PSSI Rabu (4/5/2016).
Klub Arema Cronus menjadi salah satu klub yang membuat surat pernyataan resmi permintaan KLB PSSI.
Arema Cronus secara resmi telah membuat surat pernyataan permintaan KLB yang ditandatangani CEO-nya, Iwan Budianto per tanggal 25 April 2016. Dalam surat pernyataan itu Arema sebagai Anggota sekaligus Delegasi Kongres PSSI, meminta dilakukannya Kongres Luar Biasa 'segera' dengan agenda Pemilihan Komite Eksekutif PSSI (Ketua Umum, Wakil, Ketua Umum, dan Anggota Komite Eksekutif) berdasarkan Pasal 30 ayat 2 Statuta PSSI.
Terkait hal ini, General Manager Arema Cronus, Ruddy Widodomembenarkan bahwa klubnya mendorong adanya KLB. Ruddy menyebut pernyataan dan permintaan KLB oleh Arema didasarkan pada kondisi sepak bola saat ini yang carut-marut.
"Saya nyatakan iya. Arema meminta KLB dengan penuh kesadaran diri. Arema tidak mendapat tekanan apapun dan dari manapun untuk membuat pernyataan permintaan KLB," tegas Ruddy saat ditemui di ruang kantor Arema Cronus, Rabu (4/5/2016).
Lebih jauh Ruddy menggambarkan mayoritas klub anggota PSSIyang memiliki hak suara sudah merasa resah dengan kondisi sepak bola sampai saat ini yang tak kunjung tuntas. Bukan hanya para pemilik klub level ISL, Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI sendiri juga disebut merasakan hal serupa.
Hal itu setidaknya terlihat saat pertemuan bersama klub dan Asprov PSSI dengan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu sebelum bergulirnya ISC.
"Posisi kami serba sulit. Seperti saya bilang, bagi Arema PSSI dan pemerintah itu seperti ibu dan bapak kami. Ketika keduanya berselisih kami yang bingung. Sekarang, ketika mulai muncul wacana akan ada pengambil alihan KLB, maka lebih baik kami sendiri para voter yang menggelar KLB. Kami maunya menyelamatkan PSSI," papar Ruddy.
"Kami ini member dan voter PSSI. Untuk menjaga kedaulatan PSSI, daripada orang lain, ya lebih baik kami sendiri yang menggelar KLB."
Dengan pengajuan percepatan KLB yang disampaikan Arema dan voter PSSI lain yang tergabung dalam kelompok 85, maka bisa dipastikan KLB bisa digelar sesuai statuta PSSI.
Kelompok 85 itu merupakan gabungan dari 87 anggota PSSI yang terdiri dari klub sepak bola, Asosiasi Provinsi dan asosiasi profesi.
"Kalau sesuai statuta paling cepat KLB sudah bisa digelar tiga bulan lagi. Kita lihat saja nanti perkembangannya," tambah Ruddy.(Dyan Rekohadi/Surya)