TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pertandingan Madura United menjamu tamunya Arema Cronus berakhir imbang tanpa gol.
Namun, pertandingan derby Jatim ini sempat diwarnai beberapa kali pelanggaran hingga menimbulkan kericuhan antarpemain di babak pertama.
Awal babak kedua Madura United memaksimalkan serangan, namun pemain belakang Arema seakan tidak memberi celah.
Berkali-kali tendangan Bayu Gatra dan Ahmad Maulana hanya melintas di atas mistar gawang Arema.
Sedang Arema Cronus mencoba mengganti formasi tim dengan mengganti Ferry Aman Saragih dengan memasukkan Antoni Putro. Namun formasi baru ini juga tidak banyak mengubah pola serangan.
Bahkan sebaliknya pada menit ke-81 Hendro Siswanto mendapat kartu merah karena menendang Engelberd.
Peristiwa ini sempat memancing suporter Madura United, hingga situasi panas dan pertandingan berhenti beberapa menit.
Meski bermain dengan 10 orang Arema tetap menunjukkan performa sama, bahkan terlihat beberapa melakukan serangan ke daerah pertahanan Madura United dan nyaris membalikkan keadaan.
Namun, hingga tambahan waktu dua menit di babak kedua skor tidak berubah tetap 0-0.
Selama pertandingan berlangsung beberapa kali pelatih Arema Cronus, Milomir Seslija berteriak kepada wasit.
Ditemui usai pertandingan Milo mengaku kecewa dengan wasit yang dianggapnya berpihak kepada tim tuan rumah Madura United.
"Wasit telah mencederai kami, permainan tim tuan rumah memang baik, hanya terkesan membela Madura United, kami di sini bukan protes ke wasit hanya ingin menjaga pemain saya,"kata dia.
Milo menambahkan anak didiknya telah bermain maksimal meski di babak kedua hanya diperkuat 10 pemain.
"Arema tidak takut, meskipun diteriaki seperti apa tadi di lapangan, kami tetap maju terus dan skor imbang hingga akhir," tegas Milo.
Hal senada disampaikan pemain Arema Cronus, Raphael Maitimo. Menurutnya Madura United merupakan tim bagus, hanya dia sedikit kecewa dengan wasit.
"Saya kecewa dengan pertandingan malam ini, menurut saya ini tadi bukan sepak bola, Madura tim bagus tapi pertandingan malam ini tadi seakan-akan wasit ingin membantu mereka,"jelasnya.
Sedang pelatih Madura United Gomes De Oliviera mengakui puas dengan permainan anak asuhnya, meski tidak bisa mencak gol.
"Kita bermain sangat baik, penonton pasti dapat melihat perjuangan kami di kandang sendiri, kami bermain keras karena tujuannya ke pola, bukan ke niat buruk,"katanya.