TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Gelandang bertahan Persija Jakarta, Amarzukih, kecewa karena Macan Kemayoran harus pindah kandang pada turnamen Indonesia Soccer Championship (ISC) A Tahun 2016.
Tim yang dilatih oleh Paulo Camargo ini akan melakoni laga berikutnya di Stadion Manahan, Solo, sebagai kandang kedua Macan Kemayoran.
Laga kandang melawan Persela Lamongan, Jumat (13/5/2016) malam, menjadi partai terakhir Ismed Sofyan dkk menjalani pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Berikutnya, mereka akan pindah kandang ke Stadion Manahan, Solo.
"Yah jelas kami merasa dirugikan karena tidak bisa tampil di depan pendukung setia. Kalau main di kandang kan otomatis jauh lebih beruntung, dibandingkan harus bermain di Solo lagi," ujar Amarzukih kepada Harian Super Ball.
Amarzukih tidak banyak menjelaskan apa yang dipersiapkan saat harus menjalani laga di Stadion Manahan, Solo, yang menjadi kandang kedua Persija.
Ia hanya melangkahkan kaki sambil menundukkan kepala menuju parkiran motor tanpa menjawab pertanyaan.
Ia sepertinya menerima dengan berat karena kehilangan dukungan dari ribuan The Jakmania yang sangat berarti.
"Yah, mau bagaimana lagi," ujarnya.
Persija Jakarta sering menjalani partai usiran di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, sejak kompetisi Liga Super Indonesia tahun 2012.
Biasanya, kasus ini terjadi ketika SUGBK Senayan, sudah terlebih dulu disewa pihak lain untuk kegiatan di luar sepak bola atau tidak mendapatkan izin dari kepolisian.