TRIBUNNEWS.COM - Dua kali mengikuti latihan khusus bersama Danurwindo, sebanyak 44 pesepak bola muda yang terseleksi untuk ikut perang bintang Liga Super Ball (LSB) U-16 tampak begitu bersemangat, meski pola dan gaya latihan yang diberikan cukup menguras tenaga.
Inti latihan yang diberikan olah Danurwindo pada sesi khusus itu adalah memaksimalkan umpan dengan lawan sebagai pengadang.
Menurut mantan Pelatih Tim Nasional Indonesia itu, latihan yang maksimal adalah menjalani latihan dengan skenario pertandingan.
Pola latihan dengan skenario pertandingan menurut pria yang lebih sering disapa coach (pelatih) Danur itu diyakini mampu membuat pemain lebih cepat dalam memahami kondisi pertandingan sesungguhnya.
"Harus dibuat latihan itu layaknya sebuah petandingan. Kenapa? kalau pertandingan kan ada lawannya. Kalau latihan tidak ada lawannya, akan jadi apa? tekanan tidak ada dan pemain bakal merasa mudah melakukan apa saja. Kalau sudah terbiasa ada lawan dan tekanan saat latihan, maka kondisi itu bakal mempertajam kemampuan saat berlaga," kata Danurwindo.
Selain sisi teknis yang diberikan Danurwindo pada pesepak bola muda di Liga Super Ball U-16, sisi filosofi bermain sepak bola juga diberikan.
Kepada mereka yang masih berusia 15-16 tahun tersebut, Danurwindo mengungkapkan bahwa sepak bola bukan sebatas menyerang dan bertahan.
Ada dua hal yang menjadi sangat signifikan yang harus dikerjakan. Menurut pria yang pernah menjadi arsitek tim usia muda Indonesia Primavera Berretti itu, usia 16 tahun sudah saatnya memahami bagaimana dan apa saja yang harus dikerjakan saat menyerang dan bertahan.
"How to make defense or offense? ini yang jadi dasar yang penting. Lalu apa jawabannya? keputusan yang tepat saat bermain. Keputusan apa? keputusan saat hendak memberikan umpan dan dengan siapa saja saya bermain. Itu penting. Dari hal itu mulai bangun komunikasi dan siap untuk bermain baik," beber Danurwindo.