Laporan Wartawan SuperBall.id, Ahmad Bil Wahid
TRIBUNNEWS.COM, SPANYOL - Pemerintah Spanyol mengecam keras tragedi serangan bersenjata terhadap komunitas Madridista di Irak.
Sebah kafe yang dijadikan markas kelompok suporter Real Madriddi Samarra, Irak menjadi sasaran serangan kelompok ekstrimis ISIS(Negara Islam Irak dan Suriah) pada Jumat (13/5/2016).
Seperti dilansir dari AS, serangan itu menewaskan 14 anggota pendukung dan mencederai 20 orang lainnya.
"Ini adalah tindakan yang sangat keji karena target dari teroris adalah warga sipil yang berkumpul mengikuti acara olah raga," kata pemerintah melalui pernyataan Kementerian Luar Negeri Spanyo, Sabtu (14/5/2016).
Pemerintah Spanyol juga menyampaikan bela sungkawanya terhadap keluarga korban serangan bersenjata tersebut.
"Pemerintah akan menjalin solidaritas dengan rakyat dan pemerintah Irak, serta komitmennya untuk memerangi terorisme," tambah pihak Kementerian Luar Negeri Spanyol.
Keprihatinan juga diungkapkan Federasi Sepak bola dunia FIFAyang ikut bersedih terhadap serangan kelompok jihadist ISIS di Irak.
"FIFA sangat terkejut dengan kabar mengejutkan saat fans Real Madrid menjadi target serangan itu," tulis pernyataan FIFA di laman resmi mereka.
"Kami ikut berduka dan pikiran kami bersama para keluarga yang menjadi korban di Iraq," tambah pernyataan itu.
Real Madrid pun sangat menyesalkan serangan yang menewaskan kelompok suporter mereka itu.
"Real Madrid sangat menyesalkan serangan mengerikan yang terjadi hari ini di Irak yang telah menewaskan 16 anggota dari fans Madrid dan juga telah menyebabkan lebih dari 20 orang terluka," pernyataan Madrid dikutip SuperBall.id dari laman resmi mereka, Sabtu (14/5/2016).
Presiden kelompok suporter Real Madrid di wilayah Samarra, Irak, Ziad Subhan, mengatakan peristiwa tersebut terjadi ketika mereka sedang menyaksikan pertandingan Madrid beberapa tahun lalu.
"Kelompok ISIS datang ke kafe dan menambaki orang-orang yang ada di dalam secara membabi buta," kata Subhan.
"Mereka tidak suka sepak bola, mereka pikir itu anti-Muslim," ujarnya.
"Mereka melakukan serangan seperti, ini adalah tragedi yang mengerikan," sambungnya.