TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk ketiga kalinya, Persela Lamongan menelan kekalahan.
Kali ini Persela harus tunduk dari Persija Jakarta di Stadion Gelora Bung Karno dengan skor tipis, 2-1.
Kapten Persela, Choirul Huda, pun mengungkapkan alasan timnya kembali gagal merengkuh poin pertamanya.
Satu di antaranya adalah sulitnya komunikasi antara para pemain dengan pelatih, Stefan Hansson.
"Saya merasakan kalau sebagian pemain tak memahami dengan apa yang diinginkan pelatih. Beliau (Hansson) kan belum bisa menggunakan bahasa Indonesia. Jujur, kami terkendala bahasa," ujar Huda kepada SURYA.co.id ketika dihubungi dari Surabaya, Sabtu (14/5/2016).
Hansson yang berkewarganegaraan Swedia memang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar ketika memberikan intruksi kepada pemainnya.
Hal inilah yang menurut Huda, membuat rekan-rekannya kesulitan menerima penjelasan sang pelatih.
"Selama ini memang dibantu oleh penerjemah. Namun, sepertinya masih belum maksimal," tandas kiper Persela ini.
Penunjukan pelatih asing di Persela sebenarnya bukan yang kali pertama.
Sebut saja nama Gomes Oliviera dan Miroslav Janu, yang merupakan contoh beberapa pelatih asing yang pernah menangani tim berjuluk Laskar Joko Tingkir ini sebelum era Hansson.
Bahkan beberapa pelatih tersebut juga sukses mempersembahkan beberapa prestasi bagi tim kebanggaan LA Mania ini.
Huda pun mengungkapkan perbedaan Hansson dengan pelatih sebelumnya.
"(Pelatih) Sebelumnya, kan juga bisa bahasa Indonesia selain mahir bahasa Inggris. Itulah yang membuat kami mudah menjalankan intruksi," jelasnya.
Meski demikian, Huda mengaku pemain Persela sejauh ini masih memercayai racikan strategi yang dibuat oleh Hansson.
"Kalau dari pemain, kami masih mendukung penuh dengan apa keinginan pelatih. Kami masih mempercayai bahwa pelatih akan membawa kami lepas dari masa sulit ini," ujarnya.( Bobby Constantine Koloway/Surya)