News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PSM Makassar Cari Pengganti Luciano Leandro

Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih PSM Makasar, Luciano Leandro saat memberikan keterangan dalam Jumpa Pers Trofeo Persija di Jakarta, Jumat (8/4/2016) Persija Jakarta akan menghadapi PSM Makasar dan Bali United pada Trofeo Persija di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Sabtu (9/4/2016). Super Ball/Feri Setiawan

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Kabar penggantian pelatih PSM Makassar, Luciano Leandro makin kuat setelah manajemen kecewa karena Juku Eja, julukan PSM kalah 0-1 saat menghadapi Perseru Serui.

Direktur Klub PSM Makassar, Sumirlan mengatakan, kegagalan Luciano untuk mengalahkan Perseru makin menguatkan keinginan manajemen untuk mencari pelatih baru. Namun keputusan itu harus melalui rapat internal.

"Nanti malam akan dirapatkan. Jika keputusannya memang perlu diganti, kami harus segera melakukannya. Agar PSM bisa tampil lebih maksimal di laga Indonesia Soccer Championship A (ISC A) selanjutnya," kata Sumirlan kepada Harian Super Ball.

Sumirlan berujar, pihaknya sudah menyiapkan satu pelatih yang digadang-gadang akan menggantikan Luciano.

"Pelatih yang disiapkan untuk menggantikan Luciano adalah Nikola Kavazovic. Jika rapat nanti memutuskan memutus kontrak Luciano, maka kemungkinan besar Nikola akan menjadi pelatih baru PSM," ujar Sumirlan.

Sumirlan mengucapkan, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Nikola.

"Nikola sudah siap berangkat ke Indonesia untuk segera memimpin latihan PSM. Jika rapat memutuskan mengganti Luciano, maka Nikola akan langsung terbang ke Makassar. Saya masih menunggu keputusan dari rapat internal PSM,"ucap Sumirlan.

Sumirlan menerangkan, Nikola menjadi calon kuat pengganti Luciano, karena eks pelatih Timnas Sri Lanka itu memiliki pengalaman yang menjanjikan.

"Saat ini tidak mudah mendapatkan pelatih lokal, karena banyak pelatih lokal sudah bergabung dengan klub ISC. Jadi lebih baik kami mencari pelatih asing, seperti Nikola yang sudah memiliki pengalaman melatih di beberapa negara di Asia Tenggara dan Eropa," terang Sumirlan.

Nikola juga terus mengikuti perkembangan Pasukan Ramang lewat media beberapa pekan terakhir ini dan sempat menonton tayangan langsung via streaming saat PSM dibekuk Semen Padang 1-2 di Stadion H. Agus Salim, Jumat (29/4/2016).

"Usai pertandingan itu, Nikola berdiskusi dengan kami tentang kelemahan dan kelebihan PSM. Ulasannya dikirim via email lengkap dengan grafik masing-masing pemain. Ini berbeda dengan Luciano yang kami nilai tanpa pola dalam memimpin latihan dan menentukan pemain di setiap laga. Padahal PSM memiliki banyak pemain berkualitas," tutur Sumirlan.

Sumirlan menjelaskan, Nikola menyebut empat nama yang ia lihat punya peran sentral, seperti Basri Lehu, Rizky Pellu, Boman Irie Aime, dan Lamine Diarrasouba. Namun tidak dimaksimalkan Luciano. Sehingga PSM tidak bisa mendapatkan hasil yang memuaskan.

Pandangan Nikola yang sangat detil dan visioner ini yang membuat manajemen PSM tertarik segera merekrut pelatih kelahiran 29 Juli 1975 dengan lisensi A UEFA itu.

Tim terakhir yang ditangani Nikola adalah Timnas Sri Lanka pada 2014. Nikola juga pernah menjadi pelatih kepala timnas termuda di dunia pada tahun 2012.

Nikola memulai debutnya sebagai pelatih kepala Timnas Sri Lanka pada 5 Juni 2014. Pada debut pertamanya 24 Agustus 2014, Sri Lanka mengalahkan Timnas Seycheles di Mahé. Ini adalah kemenangan pertama bagi Sri Lanka setelah 15 tahun tak pernah menang di laga tandang.

"Saat ini Nikola berada di Serbia. Dia sudah sangat siap bergabung ke PSM. Dengan segudang pengalamannya melatih tim di Vietnam, Thailand, Sri Lanka, bahkan Uzbekistan, saya yakin Nikola bisa membawa PSM makin cemerlang di ISC A. Tetapi saya tidak bisa mendahului sebelum ada keputusan dari dewan direksi PSM," jelas Sumirlan.

Sumirlan menambahkan, niatan untuk mengganti Luciano, karena performa PSM tidak ada peningkatan sama sekali.

"Selama melatih, Luciano baru memberikan satu kemenangan dari tujuh kali laga. Itu menunjukan Luciano tidak memiliki program latihan yang bagus. Memilih pemain pun tidak pernah bagus. Dia memilih pemain hanya karena dia menyukai saja. Padahal performa pemain itu buruk," tambah Sumirlan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini