Laporan Wartawan SuperBall.id, Ahmad Bil Wahid
TRIBUNNEWS.COM, INGGRIS - Seorang Hooligan terkenal asal Inggris, James Shayler, mengaku telah merencanakan aksi penyerangan terhadap warga Muslim di kota Marseille pada Piala Eropa 2016 nanti.
Shayler merupakan seorang hooligan yang pernah dipenjara karena memimpin penyerang terhadap polisi Prancis pada Piala Dunia 1998 silam usai negaranya menang atas Tunisia di Marseille.
Marseille merupakan salah satu kota dengan keberagaman etnis terbesar di Prancis, dengan perkiraan 220.000 populasi warga Muslim menempati kota ini.
Pada Piala Eropa tahun ini, Inggris kembali akan bermain di kota itu pada 11 Juni melawan Rusia dalam babak penyisihan grup.
Shayler mengklaim telah menjalin kerja sama dengan kelompok hooligan Rusia untuk melakukan aksi penyerangan tersebut.
"Rusia membenci mereka (Muslim), bukan?," kata Shayler seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (23/5/2016).
Shayler mengatakan, seseorang dari Rusia juga telah membantunya mendapatkan tiket untuk pertandingan tersebut.
"Jadi kemungkinan besar saya akan menonton di stadion," ujarnya.
Pria berusia 50 tahun itu mengaku tidak bergabung dalam rombongan dari hampir 2.000 fans dari Inggris yang berangkat ke Prancis.
Sekitar 1.200 petugas keamanan juga akan dikerahkan di sekitar Stadion Stade Velodrome pada 11 Juni dan para penonton harus melalui metal detektor sebelum masuk ke dalam stadion.
Usai Piala Dunia 1998 silam, Shayler mendekam di penjara Prancis selama dua bulan karena melempar rudal ke arah polisi.
Dia juga dilarang berada di negara itu selama satu tahun.
Shayler kembali dibui pada 1999 akibat terlibat kasus narkoba diInggris.
Bahkan pada tahun 2008, dia juga dipenjara akibat mengorganisir perampokan dua truk yang mengangkut TV plasma.