TRIBUNNEWS.COM - Atmosfer di ruang ganti tim Ukraina terancam perpecahan gara-gara perseteruan panjang dua klub utama di negara tersebut, Shakhtar Donetsk, dan Dynamo Kiev.
Kedua tim ini merupakan musuh abadi seperti layaknya Real Madrid dengan Barcelona. Duel kedua tim adalah el clasico versi Ukraina.
Perseteruan kian seru seru setelah pemain bintang Dynamo, Andriy Yarmolenko menendang rivalnya, pemain Shakhtar's, Taras Stepanenko dalam duel liga Mei lalu. Kedua pemain lalu sempat baku pukul sebelum dikeluarkan oleh wasit. Insiden itu memicu keributan kedua tim. Pelatih Mykhaylo Fomenko harus berusaha keras agar keributan tersebut tak menjalar sampai ke timnas.
Itu bukan keributan pertama antara kedua pemain bintang. Tiga tahun lalu, Yarmolenko bahkan nyaris mematahkan kaki Stepanenko dengan sebuah tekel sangat keras.
Toh, gelandang Shakhtar yang jadi korban ini masih memberikan maaf. Oktober lalu, keduanya bahkan berganti jersey usai pertandingan. Parahnya, setelah itu Yarmolenko -- yang kecewa karena timnya kalah -- malah membuang jersey lawan di depan para pendukungnya.
Keributan saat kedua tim berlaga bukan hal aneh. Januari 2012 lalu misalnya, terjadi keributan massal antarpemain setelah Kapten Shakhtar, Darijo Srna menggigit bahu bek Dynamo Goran Popov.
Kedua tim silih berganti mendominasi liga Ukraina. Hanya dua kali dalam 19 tahun terakhir mereka gagal finish pertama atau kedua secara bersamaan. Sebuah hal yang menandakan sengitnya persaingan.