Laporan Wartawan SuperBall.id, Aris Abdul Salam
TRIBUNNEWS.COM, ITALIA - Apa yang dilakukan Antonio Conte dengan tidak memanggil penyerang Sebastian Giovinco terbilang berani, dan berpotensi menyulut kritik pedas dari seisi negeri Italia.
Bagaimana tidak, Giovinco bermain impresif bersama Toronto FC di MLS (Major League Soccer) atau Liga Amerika Serikat, musim 2015 lalu jadi top scorer dengan 22 gol dari 33 laga.
Musim 2016 ini, penyerang jebolan akademi Juventus tersebut baru mentas 12 kali tetapi sudah menorehkan delapan gol dan lima asis.
Tidak dipanggilnya Giovinco tentu jadi bahan kritikan para pengamat sepak bola di Italia.
Sebab dari sekian nama penyerang yang dipanggil Conte untuk masuk ke timnas Italia, tidak satu pun yang tampil gemilang bersama klubnya.
Penyerang seperti Eder, yang sempat meledak di awal musim ini, belakangan malah meredup semenjak pindah ke Inter Milan pada Januari lalu.
Lalu Graziano Pelle atau Simone Zaza tidak tampil optimal di level klub sebab lebih sering duduk di bangku cadangan.
Tidak bermain di Liga Top, Tidak Layak!
Ternyata bukan Giovinco saja yang diabaikan oleh Conte, ada dua penyerang lainnya yang tampil gemilang tetapi tidak 'dianggap layak' masuk timnas.
Ialah Stefano Okaka yang bermain bersama Anderlecht di Liga Belgia, yang musim ini mencetak 17 gol dan empat asis.
Hanya saja, seperti halnya Giovinco yang bermain di MLS, Liga Belgia juga tidak dianggap sebagai liga yang cukup kompetitif.
Lalu Gianluca Lapadula yang tampil menggila bersama Pescara di musim 2015-2016 ini.
Dari 40 penampilan, Lapadula mencetak 27 gol dan 11 asis di Serie B.
Lagi-lagi, status Serie B yang merupakan divisi kedua di Italia jadi alasan Conte mengabaikan Lapadula.
Sikap Conte ini merupakan konsekuensi bagi mereka yang tidak bermain di liga top Eropa.
Tetapi, tepatkah yang dilakukan oleh Conte dengan mengabaikan Giovinco, Okaka, dan Lapadula?
Sebagai info, Lapadula saat ini berstatus sebagai penyerang Italia paling diincar oleh klub papan atas Eropa.
Barcelona, Juventus, Leicester, dan Napoli saling berlomba mendapatkan jasa Lapadula.