News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Prancis Berpeluang Besar Juara tapi Jerman Juga Punya Peluang kata Ahli Statistik Eropa

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Timnas Prancis

TRIBUNNEWS.COM, VIENNA - Ketika tim-tim sepak bola terbaik Eropa kick-off Piala Eropa 2016 pada 11 Juni WIB, tuan rumah Prancis dan juara dunia Jerman secara matematis akan berbicara.

Bursa taruhan dan statistik menunjukkan hal itu.

Dengan menerapkan model statistik berdasarkan bursa taruhan, sejumlah peneliti atau ilmuwan sebelumnya benar saat memprediksi final Piala Eropa 2008 serta Spanyol sebagai juara Piala Dunia 2010 dan juara Piala Eropa 2012.

Ada probabilitas yang tinggi bahwa laga persahabatan antara Prancis dan Jerman di Paris pada 13 November 2015, yang dinodai serangan bom teroris, akan terulang di semifinal Piala Eropa 2016.

Pemenang duel semifinal itu akan sangat mungkin bertemu Spanyol di final Piala Eropa 2016.

Itulah hasil penelitian yang dilakukan ahli statistik Prof Achim Zeileis dari Universitas Innsbruck, Austria, serta dua koleganya, Dr Christoph Leitner dan Prof Kurt Hornik dari Universitas Ekonomi dan Bisnis Vienna.

Para ilmuwan telah menerapkan model statistik yang terbukti andal dalam meramalkan hasil dua Piala Eropa terakhir dan Piala Dunia 2014, yakni model konsensus para rumah taruhan (bookmaker).

Untuk meramalkan juara, para akademisi mengambil peluang menang jangka panjang dari 19 bookmaker secara online.

Kombinasi model statistik yang kompleks memungkinkan simulasi dari semua turnamen dan hasil.

Berdasarkan model ini, Prancis akan menjadi tim yang paling mungkin juara dengan probabilitas 21,5%.

Prancis ditempel sangat ketat oleh Jerman dengan probabilitas juara 20,1%.

Juara bertahan Spanyol menyusul di urutan ketiga dengan jarak probabilitas cukup jauh, yakni 13,7%.

Inggris dan Belgia menjadi sisa terbaik dengan peluang juara lebih rendah, masing-masing 9,2% dan 7,7%.

Spanyol Kalah di Final

Model bookmaker juga memungkinkan prediksi tim-tim mana saja yang berpeluang ke final.

Caranya dengan mensimulasikan keseluruhan turnamen 100.000 kali dan menilai tim mana saja yang akan lolos dari grup ke babak 16 besar, perempat final, semifinal, hingga final.

"Dalam semua model, Prancis dan Jerman paling kuat menjadi juara grup," ujar Zeileis, Rabu (1/6/2016).

"Oleh karena itu, lebih memungkinkan pula kedua tim itu akan bertemu di semifinal ketimbang di final."

"Pemenang semifinal itu kemungkinan besar akan bertemu Spanyol di final," jelas Zeileis.

Mengingat ketidakpastian yang tinggi karena banyaknya jumlah tim (24 dari sebelumnya 16), maka prediksi probabilitas dua tim finalis menurun dibanding prediksi juara secara umum.

Probabilitas itu adalah: Prancis bertemu Jerman di semifinal lebih tinggi (7,8%) dibanding bersua di final (4,2%).

Sejak kedua tim itu diestimasi sama kuat, maka probabilitas Prancis bertemu Spanyol di final Piala Eropa 2016 adalah 5,7%.

Sedangkan probabilitas Jerman bertemu Spanyol di final Piala Eropa 2016 adalah 5,4%.

Kedua tim itu diprediksi menang melawan Spanyol di final.

Probabilitas Prancis menang atas Spanyol di final adalah 56,3%.

Probabilitas Jerman menang atas Spanyol di final adalah 55,8%.

Pengetahuan Bookmaker

Zeileis mengungkapkan, "Para bookmaker ingin mendapatkan banyak uang, karena itulah mereka mendasarkan angka peluang taruhan pada hasil-hasil yang paling realistis."

Para bookmaker tak hanya memasukkan data sejarah ke dalam hitungan mereka, tapi juga undian turnamen, peristiwa yang baru terjadi, dan para pemain cedera.

Sistem ini menjadi dasar yang sangat bagus untuk model yang dikembangkan Zeileis, Leitner, dan Hornik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini