News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Eropa 2016

Rel Dirusak, Separuh Layanan Kereta Api di Prancis Terganggu

Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Ravianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para demonstran menyeberangi rel di kota Rennes saat protes atas reformasi hukum buruh di Prancis.

TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Pekerja rel Prancis melakukan aksi perusakan, Selasa (31/5). Tindakan mereka mengacaukan jadwal kereta api Prancis seharian.

Menurut laporan AFP, aksi itu berimbas kepada sejumlah layanan perkeretapian Prancis hingga malam hari.

Meski hanya terjadi di beberapa titik, aksi tersebut berimbas kepada layanan separuh negara dan regional.

Layanan perkeretapian ke Inggris dan Jerman akan beroperasi secara normal. Sebaliknya jalur ke Italia dan Inggris membutuhkan perbaikan.

Aksi perusakan ini meningkatkan tekanan kepada pemerintahan Sosialis. Mereka kerap mendapat protes dan aksi mogok kerja terkait tuntutan reformasi tenaga kerja yang kontroversial.

Karyawan metro Paris juga berencana untuk menggelar aksi mogok kerja pada Kamis (2/6), Pilot-pilot Air France juga mengancam akan melakukan aksi dalam beberapa pekan ke depan. Pada saat itu Piala Eropa 2016 sedang bergulir.

Negara tetangga Prancis, Belgia, juga menghadapi masalah serupa. Pelayanan perkeretapian tidak berjalan baik dan tumpukan sampah berserakan di Brussels, Ibu Kota Belgia.

Aksi protes ini sudah terjadi selama tiga bulan. Presiden Prancis, Francois Hollande, menolak untuk tunduk pada tuntutan serikat pekerja garis keras untuk mengubah undang-undang yang dianggap kaku.

Poin yang menjadi tuntutan adalah perusahaan mudah memecat dan merekrut karyawan secara lebih mudah.

Perusahaan juga bisa melakukan negosiasi untuk mengubah waktu kerja secara langsung kepada staf, tidak perlu terikat pada perjanjian-perjanjian.

"Undang-undang ini menjamin performa terbaik untuk bisnis dan menawarkan hak-hak baru untuk karyawan. Saya menganggap penting untuk melihatnya sampai tuntas," ujar Hollande yang mengatakan ancaman terbesar Piala Eropa 2016 adalah terorisme. (Tribunnews/deo)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini