TRIBUNNEWS.COM, INGGRIS - Rebekah Nicholson sudah dianggap sebagai deretan wives and girlfriends (WAGs) sejak masih bertunangan dengan striker Leicester City, Jamie Vardy.
Namun siapa sangka bahwa wanita yang akrab disapa Becky ini rupanya tak menyukai label WAGs yang sempat dipopulerkan oleh Victoria Beckham dan Coleen Rooney.
Ketidaksukaan Becky akan label WAGs tak lepas dari pandangan negatif bahwa wanita yang masuk dalam deretan ini hanya mengandalkan popularitas pasangannya sebagai pesepakbola dan tidak mandiri. Becky menuturkan banyak juga WAGs yang bekerja keras demi mencapai karir impian mereka tanpa mengandalkan status pasangannya.
“Begitu banyak WAGs yang meniti karirnya sendiri. Banyak teman-teman saya yang sangat pintar, dan menurutku mereka tidak mendapat apresiasi yang pantas,” ujar Becky kepada Daily Star seperti dilansir Mirror.
Wanita yang berstatus sebagai Nyonya Vardy sejak 25 Mei lalu itu menegaskan deretan WAGs ini bukan sekedar pemanis bagi seorang pesepakbola. Menurutnya banyak juga WAGs yang menyandang status ibu pekerja. Selain bekerja mencari uang sendiri, wanita-wanita ini juga mengurus anak-anak mereka. “Banyak juga ibu yang bekerja. Mereka bukan pemanis, bukan sekedar istri atau pacar dari seorang pesepakbola,” ucapnya.
Sedangkan dalam wawancara bersama majalah Fabulous, Becky lebih banyak menceritakan kehidupannya bersama Vardy. Ia mengungkapkan kesulitan menghabiskan waktu bersama mantan pemain Fleetwood Town itu di ruang publik. Meski begitu, Becky mengakui justru hal tersebut yang diharapkannya. Menurutnya Vardy lebih senang berada di rumah ketimbang dugem di klab malam.
“Sulit bagi kami pergi berkencan sekarang karena adanya sorotan, tapi itu yang diharapkan. Dia tidak pergi ke klab malam dan lebih banyak melakukan hal lain di rumah. Dia ada di sana, menyelesaikannya, dan tak tertarik lagi,” tuturnya.
“Saya tidak memaksa (agar jangan ke klab malam) dan mengatakan ‘kamu tidak boleh kesana’. Saya mempercayainya. Menurutku kamu memahami poin tertentu dalam hidup, dan dia fokus pada sepak bola. Melakukan yang terbaik yang dia bisa. Dia tak punya waktu,” lanjutnya.
Adapun belakangan ini Becky memang kerap mendapat sorotan. Ia tampak membela Vardy saat fans Leicester City merundungnya lantaran rumor kepindahan suaminya ke Arsenal. Becky juga sempat menjelaskan alasannya memblokir akun Twitter dan Instagram seorang fans The Foxes bernama Lee Chapman.
Becky menuduh Chapman mengeksploitasi ketenaran Vardy demi pekerjaan barunya selain sebagai tukang pos. Ia menilai Chapman telah menjadi penguntit alias stalker bagi Vardy. Chapman sendiri memang mendapat cuti enam bulan dari tempatnya bekerja saat ini, dan ia mendapat bayaran sebesar 200 pound per jam saat berperan sebagai Vardy dalam berbagai acara.
“Saya mengharapkan yang terbaik baginya. Tapi juga memintanya berhenti menandai dirinya dalam setiap foto keluargaku, yang mana anak saya juga ada di situ. Juga (berhenti) menandai agensinya dan mempromosikan bisnisnya,” kicau Becky dalam akun Twitter-nya seperti dilansir Daily Star.
Chapman diketahui merupakan satu di antara fans pemegang tiket musiman Leicester City. Namun Becky menegaskan hal itu bukan alasan bagi Chapman menjadi stalker. “Memegang tiket musiman bukan berarti memilik izin menjadi seorang stalker! Saya tidak memblokir orang tanpa alasan,” tegas Becky.
Cuitan Becky juga sudah sampai ke telinga Chapman. Ia pun menilai pernyataan tersebut merupakan sebuah fitnah. “Baru melihat ini dari @SteMufc1987 mudah-mudahan tweet ini dihapus @RebekahVardy karena ini terlihat seperti fitnah,” tulis Chapman.
Adapun agen Vardy dilaporkan mengirim pesan peringatan pada Chapman lantaran fans Leicester City itu dinilai bisa membahayakan kesepakatan endorsement yang dimiliki Vardy. Agen Chapman pun menyatakan tak tahu apa yang membuat Vardy menjadi marah pada kliennya.
“Dia (Chapman) tidak tahu apa yang telah dilakukannya sehingga membuatnya marah,” ujar James Austin selaku agen Chapman, seperti dilansir Daily Mail.(dng)