News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Copa America 2016

Gol 'Tangan Tuhan' Singkirkan Brasil

Editor: Dewi Pratiwi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Harian Super Ball edisi Selasa (14/6/2016) halaman 6

TRIBUNNEWS.COM - Untuk beberapa saat, pertandingan Brasil kontra Peru dihentikan, setelah Raul Ruidiaz mencetak gol dengan tangan.

Wasit sibuk berdiskusi, sementara pemain dan ofisial Brasil protes.

Papan skor yang berubah 0-1 untuk kemenangan Peru diganti lagi menjadi 0-0. Setelah hampir empat menit berdiskusi, akhirnya wasit Andres Cunha dari Uruguay mengesahkan gol Ruidiaz.

Brasil pun tersingkir secara kontroversial, karena menempati peringkat ketiga klasemen Grup B Copa America Centenario.

Beberapa media melukiskan Brasil tersingkir oleh gol tangan Tuhan. Ini mengingatkan pernyataan Diego Armando Maradona ketika mencetak gol dengan tangan saat menaklukkan Inggris di Piala Dunia 1986. Dalam keterangan sesudahnya, Maradona menyebut itu sebagai gol tangan Tuhan.

Dalam rekaman yang beredar setelah laga usai, sangat jelas bahwa Ruidiaz menghentikan umpan krosing dari Andy Polo dengan tangan kanan.

Bola datang dari sisi kanan, dan Ruidiaz aktif menggerakkan lengan guna mendorong bola masuk ke gawang Brasil yang dikawal oleh Alisson.

Padahal posisi wasit Cunha sebenarnya sangat dekat dengan Ruidiaz. Hanya saja, ia sedikit terhalangi oleh badan Ruidiaz. Gol ini terjadi pada menit ke-75.

Laga ini merupakan partai ketiga atau terakhir untuk tim di Grup B. Sebelum laga, Brasil memimpin klasemen hasil dari seri melawan Ekuador dan menang atas Haiti.

Sedangkan Peru di posisi kedua dengan nilai sama, setelah mengalahkan Haiti 1-0 dan imbang 2-2 melawan Ekuador.

Dengan tambahan tiga poin, Peru memimpin klasemen akhir Grup D dengan nilai 7 poin, disusul Ekuador yang mengoleksi nilai 5 poin hasil dua kali imbang dan sekali menang melawan Haiti.

Dari aspek permainan, Brasil yang dimotori oleh Philippe Coutinho dan Willian bermain cukup menawan dengan menciptakan beberapa peluang. Bek Felipe Luis juga rajin menyerang dan memaksa kiper Peru, Pedro Gallese, bekerja keras di awal-awal laga.

Gallese akhirnya menjadi man of the match karena sangat piawai mengamankan gawangnya dari gempuran Coutinho dkk di babak pertama. Peru baru menyerang di babak kedua melalui Christian Cueva, Ruidiaz, Moko, dan Victor Yotun.

Baca Selengkapnya Hanya di HARIAN SUPER BALL, Selasa (14/6/2016)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini