TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Tim Nasional Wanita Indonesia Rully Nere mengatakan, penunjukkan Alfred Riedl sebagai pelatih tim nasional senior tidak menghargai keberadaan Tim Teknik dan Pengembangan PSSI yang bertugas menyeleksi calon kandidat pelatih timnas.
Mantan pelatih Tim Nasional Indonesia U-19 B ini, juga mempertanyakan pengangkatan pelatih asal Austria ini tanpa mengikuti prosedur fit and proper test yang telah ditetapkan sebelumnya.
Nama pelatih asing berusia 66 tahun ini juga mendadak muncul, di luar tiga kandidat yang diumumkan sebagai calon pelatih.
"Ini sama saja tidak menghargai tim teknik dan pengembang yang sudah membentuk tim ahli panel untuk menyeleksi calon pelatih tim nasional. Kenapa penujukan dia (Riedl) tidak melalui presentasi di depan panelis. Ini ada apa?" ujar Rully Nere kepada Harian Super Ball.
Rully menegaskan, keputusan ini mencederai sportivitas dan fairness yang selama ini dijunjung tinggi oleh PSSI. Alasannya, Riedl diberikan mandat sebagai pelatih tanpa melalui prosedur yang telah ditetapkan. "Ini sama saja membohongi masyarakat. Kasihan tim yang sudah sungguh-sungguh bekerja tapi tidak dihargai," ujarnya.
Keputusan PSSI menunjuk Alfred Riedl sebagai pelatih Tim Nasional Indonesia senior terbilang mengejutkan.
Karena, selama ini kandidat pelatih yang telah memaparkan programnya di hadapan panelis, dalam fit and proper test itu hanya tiga pelatih nasional.
Yakni Nilmaizar, Rahmad Darmawan, dan Indra Sjafri. Meskipun Indra belakangan menyatakan mundur setelah memaparkan program di depan tim panelis.
Berita Ini Juga Dimuat di HARIAN SUPER BALL, Rabu (15/6/2016)