Laporan Langsung Wartawan Tribun Deny Budiman di Perancis
"Kami orang Irlandia. Kami minum bir satu gelas, dua gelas, empat gelas, lima gelas, terus dan terus. Karena itulah kami memilih liburan di Montmartre. Banyak hiburan malam di sini".
KALIMAT itu diutarakan oleh Jason O'Neil, pendukung Republik Irlandia. Kami bertemu di sebuah halte bus saat berteduh dari hujan di fan zone Champ de Mars usai Irlandia Utara ditekuk Polandia 0-1, Minggu (12/6).
O'Neil menegaskan, Republik Irlandia berbeda dengan Irlandia Utara. Ia mengatakan hal itu berulang-ulang. "Kami berbeda. Kami lebih baik segalanya dari mereka. Tapi setidaknya kami punya kesamaan yakni sama-sama suka berpesta dan minum bir," ujarnya mengklaim sambil tersenyum.
Faktor pesta, dan bir itu pula, tutur O'Neil, yang membuat para pendukung Republik Irlandia, dan Irlandia Utara banyak yang memilih menginap di hotel-hotel, atau hostel, atau apartemen di kawasan Montmarte, selama tinggal di Paris, Prancis.
Panasaran, saya pun kemarin menyambangi Montmarte yang terletak di atas sebuah bukti di pinggiran kota Paris. Kawasan yang berada di arrondissement (setara dengan kecamatan) 18 ini memiliki nuansa kota yang tua, dan klasik.
Bangunan-bangunan tempo dulu dengan jendela-jendelanya yang besar, terpelihara dengan rapi. Jalanannya relatif sempit, dengan permukaan dari batu yang tersusun rapi.
Setelah menelusuri sejumlah tempat di kawasan ini, apa yang disampaikan O'Neil tersebut memang benar adanya. Saya melihat, banyak sekali pendukung tim Irlandia Utara, maupun Republik Irlandia di sini. Itu dicirikan dari jersey warna hijau yang mereka kenakan. Mereka bersliweran di jalan-jalan, nongkrong di kafe siang-siang, bahkan juga bermain bola di taman-taman kota!
Salah satu tempat nongkrong mereka adalah di area Boulevard de Clichy. Ada sebuah bundaran air mancur dan taman di kawasan tersebut yang dipenuhi para pendukung asal Irlandia.
Di seberang jalan, terdapat klub malam terkenal "Moulin Rouge". Klub malam yang didominasi dengan cat warna merah dan dengan hiasan kincir angin di atapnya ini makin tersohor setelah dirilis film musikal "Moulin Rouge" pada 2001 dengan pemerannya Nicole Kidman, dan Ewan McGregor.
Di sebelah Moulin Rouge terdapat dua Irish pub, alias kafenya orang Irlandia. Siang-siang, kafe tersebut sudah dipenuhi oleh banyak orang yang memakai jersey hijau-hijau.
Salah satu kafe tersebut adalah O'Sullivan. Kafe ini jelas-jelas menjual Euro 2016 sebagai magnet untuk menarik para suporter ke sini. Di empat jendela di bagian atas mereka memasang display Euro 2016.
Sejumlah pendukung Irlandia tampak tak hanya duduk-duduk di sana. Mereka juga kerap bernyanyi-nyanyi sembari melompat-lompat seakan-akan berada di stadion. Mereka penuh semangat meneriakkan yel-yel.
"Ini baru siang hari, kalau malam hari suasananya lebih heboh lagi. Kami suka pesta, dan minum. Ini saatnya berpesta bukan? Kami ingin bersenang-senang," ujar Colman, yang ditemui saat sedang duduk-duduk di taman bersama teman-temannya yang sedang main bola di sana.
Bersama tujuh orang temannya, ia datang dari Dublin dua hari lalu menempuh perjalanan sekitar tujuh jam memakai bus disambung dengan pesawat. Mereka tinggal bareng-bareng di sebuah apartemen, dan berencana tinggal di Paris selama sepekan.
Montmartre yang juga identik dengan tempat tinggalnnya para seniman ini, memang dikenal sebagai salah satu pusat hiburan malam di Paris. Banyak pub ternama di sana. Selain Moulin Rouge yang tersohor dengan pertunjukan kabaretnya, banyak pula tempat dugem lain yang selalu dipadati pengunjung di sini antara lain Le Blue Bote, Le Divan du Monde, La Boule Noire, dll.