Laporan Langsung Wartawan Tribun Deny Budiman di Perancis
Ini Paris. Kota yang romantis. Di dalam stadion pun, pasangan yang terlihat mesra disuruh untuk berciuman. Disorot kamera, ditayangkan di layar raksasa, mereka berciuman diiringi tepuk tangan puluhan ribu penonton.
PIHAK panitia Piala Eropa 2016 punya banyak cara untuk menghibur penonton di dalam stadion, sebelum pertandingan digelar. Seperti yang terlihat di Stadion Parc des Princes, Paris yang menyajikan duel Swiss kontra Rumania, kemarin (15/6).
Saya masuk ke dalam stadion berkapasitas hampir 49 ribu penonton itu sejak pukul 16.00, dua jam sebelum laga digelar pukul 18.00 waktu setempat (pukul 23.00 WIB).
Stadion masih belum terisi penuh saat itu. Banyak penonton yang belum datang, yang sudah datang pun banyak memilih bertahan dulu di luar stadion, membeli makan, atau minum di stand-stand yang tersedia.
Nah, untuk penonton yang sudah berada di dalam stadion, pihak panitia pelaksana (panpel) memberikan hiburan seru. Kamera akan menyorot pasangan yang terlihat mesra, dan ditayangkan langsung di layar raksasa di dalam stadion.
Si pembawa acara lantas berseru, "Kiss, kiss, kiss." Saat tersadar mereka disorot kamera dan ada di layar raksasa, maka pasangan itu pun saling berciuman diiringi tepuk tangan riuh para penonton.
Begitulah, kamera menyasar pasangan yang terlihat ideal, atau justru unik yang ada di dalam stadion. Termasuk juga menyorot dua lelaki pendukung Swiss yang terlihat berwajah sangar.
Ketika sadar mereka disorot kamera, salah seorang dengan tingkah lucu bertingkah hendak mencium temannya, dan si temannya itu mati-matian berusaha menghindar. Tingkah kocak keduanya mengundang gelak tawa.
Penonton yang datang ke stadion memang haus hiburan. Hal-hal kecil pun tak luput dari perhatian mereka. Saat selang-selang air bermunculan di tengah lapangan, dan menyiram rumput, para penonton pun ramai bersorak-sorak.
Suasana semakin ramai ketika para penonton kian banyak berdatangan. Setengah jam sebelum laga dimulai, stadion mulai terisi sekitar 80 persen. Diperkirakan laga tersebut ditonton sekitar 30 ribu penonton.
Pendukung dari Swiss, yang mengenakan jersey dan aksesoris warna merah lebih mendominasi. Mereka banya berada di area kategori satu yang berada di tribun tengah.
Para pendukung Rumania, yang memakai aksesori warna kuning, cenderung berkumpul di kategori dua, tiga, dan empat, yang posisinya agak menyamping, dan di belakang gawang.
Ketika para pemain kedua tim mulai masuk ke lapangan untuk pemanasan, seisi stadion pun langsung bergemuruh oleh sorak-sorai penonton. Sejumlah pendukung Swiss berlarian sampai ke pinggir batas penonton untuk mengambil foto para pemain pujaan mereka.
"Xhaka! Xhaka!," mereka berteriak-teriak memanggil pemain bernomor 10 yang baru direkrut Arsenal dari Borussia Moenchengladbach dengan bayaran senilai 30 juta poundsterling (Rp 567,5 miliar) ini.
Gelandang 23 tahun ini pun membalas panggilan tersebut dengan melambai-lambaikan tangan. Tindakan kecil seperti itu dari sang pemain sudah membuat para pendukungnya berteriak-teriak histeris kegirangan.
Sebelum laga dimulai, diperdengarkan dulu lagu kebangsaan. Pendukung kedua kubu bersikap sportif dengan sama-sama berdiri baik saat lagu kebangsaan Swiss "Swiss Palm" maupun lagu kebangsaan Rumania "Deşteaptă-te, române" diputar.
Laga sendiri berjalan menarik. Swiss lebih mendominasi permainan. Mereka berkali-kali menciptakan peluang, yang sayangnya gagal menjadi gol. Beberapa peluang terbuang percuma. “Kita butuh Iniesta!” ujar seorang penggemar Swiss kesal karena minimnya kreativitas para gelandangnya.
Asyik menyerang mereka justru kebobolan lewat gol penalti Bogdan Stancu di menit ke-18 menyusul pelanggaran Kapten Swiss, Stephan Lichtsteinier terhadap Chipciu di kotak terlarang.
Stancu, yang juga mencetak gol lewat penalti ke gawang Prancis di laga pertama, kembali sukses jadi eksekutor.
Unggul 1-0, pendukung Rumania pun berada di atas angin. Mereka terus bernyanyi-nyanyi, sedang pendukung Swiss terbungkam.
Baru pada menit ke-57 setelah Admer Mahmedi melepaskan tendangan geledek yang membobol gawang Rumania, pendukung Swiss kembali bernyanyi-nyanyi lantang. Skor imbang bertahan sampai bubaran.
Para pendukung kedua kubu terlihat sama-sama puas dengan hasil imbang tersebut.
Swiss di atas angin karena hanya butuh hasil seri di laga terakhir melawan Prancis. Sedang Rumania harus menang dengan skor besar atas Albania, dan berharap Swiss kalah untuk bisa melaju ke babak knockout.
“Well, Prancis (yang mengalahkan Albania 2-0, Red) sudah pasti lolos. Jadi mereka akan menyimpan tenaga. Kita sendiri cukup seri, jadi peluang kita untuk ikut lolos sangat besar,” ujar seorang pendukung Swiss menganalisis peluang timnya di grup A. Duel penentuan di grup A ini akan digelar pada Senin (20/6) mendatang.