TRIBUNNEWS.COM, PERANCIS - Rekrutan anyar Arsenal Granit Xhaka membuka asa Swiss untuk lolos fase Grup A Piala Eropa 2016.
Gelandang berumur 23 tahun itu memang tidak mencetak gol saat timnya bermain imbang 1-1 dengan Rumania di Parc des Princes, Paris, pada laga yang berakhir Kamis (16/6) dini hari WIB.
Namun, Xhaka menjadi jantung permainan Schweizer Nati, julukan Timnas Swiss.
"Granit Xhaka menunjukkan gaya dan penampilan baja di lini tengah Swiss. Ia berada di jantung penguasaan bola Swiss, dan benar-benar bisa mengukir namanya sendiri di Piala Eropa kali ini," begitulah UEFA.com mengulas kinerja bekas pemain Borussia Mönchengladbach itu.
Xhaka memang menjadi pemain yang paling sibuk pada pertandingan yang disaksikan langsung oleh 43.576 penonton tersebut. Tak heran bila ia dinobatkan menjadi man of the match di akhir laga kemarin.
Ia menjadi pemain yang paling banyak memberikan umpan di antara pemain lain di kedua kesebelasan. Ia juga paling banyak menciptakan peluang, yakni sebanyak tiga, pada laga tersebut. Sayang, tidak ada peluang yang ia kreasikan berhasil dimaksimalkan oleh para striker Swiss.
Selain kontributif dalam menyerang, Xhaka juga tidak melupakan pertahanan skuat asuhan Anghel Iordanescu, dan tidak segan melapisi lini belakang. Ia melakukan dua intersep, satu tekel dan satu sapuan untuk menghalau serangan lawan.
"Kami seharusnya bisa unggul 2-0 atau 3-0 di awal babak pertama. Kami menciptakan begitu banyak peluang untuk mencetak gol. Laga selanjutnya melawan Prancis akan menjadi pengalaman yang luar biasa bagi kami," ujar xhaka.
Swiss tertinggal terlebih dahulu lewat gol Bogdan Stancu di menit ke-18, melalui titik penalti.
Kapten Swiss Stephan Lichtsteiner menarik kaus Alexandru Chipciu di dalam kotak penalti, dan Stancu mengeksekusi dengan baik tendangan penalti.
Stancu yang juga mencetak gol dari titik penalti ketika melawan Prancis pada pertandingan pembuka Piala Eropa 2016 pekan lalu, menjadi pemain Rumania pertama yang mencetak dua gol di ajang Piala Eropa.
Meski unggul satu gol, Rumania belum puas. Mereka terus menciptakan sejumlah peluang. Usaha Swiss akhirnya berbuah pada menit ke-57. Ricardo Rodriguez mengirim umpan dari tendangan penjuru yang sempat disundul oleh Johan Djourou, dan bola langsung disambar oleh Admir Mehmedi.
Mehmedi melepaskan tendangan setengah voli, yang masuk ke sudut jauh gawang Rumania, tanpa bisa dibendung oleh kiper Rumania Ciprian Tatarusanu.
"Kami sedikit kecewa hanya bermain imbang 1-1. Kami menciptakan banyak peluang, dan mungkin harusnya bisa mencetak satu atau dua gol lagi. Tapi kami akan pergi ke pertandingan melawan Prancis dengan penuh percaya diri. Jika lolos ke babak berikutnya, kami mungkin akan menghadapi Jerman, yang seharusnya cukup mudah bagi kami," tutur Mehmedi.
Hasil ini membuat Swiss berada di posisi kedua klasemen sementara Grup A dengan koleksi empat poin, setelah Prancis menang 2-0 atas Albania di pertandingan setelahnya.
Hasil imbang melawan tuan rumah Prancis di laga terakhir penyisihan Grup A, Senin (20/6) dini hari WIB mendatang, sudah cukup bagi Swiss untuk lolos ke babak selanjutnya.
"Gol (Admir) Mehmedi fantastis. Akhirnya, saya berpikir, kami mencetak gol. Kami punya begitu banyak peluang, tapi itu adalah serangan yang sempurna. Gol seperti itu tidak terjadi setiap hari. Itu adalah performa yang hebat, tapi malu rasanya kami tidak bisa menang," kata Xhaka.
"Melawan Prancis, kami tidak akan bisa membuat banyak peluang, sehingga kami harus melakukan finishing lebih baik. Tapi, reaksi setelah kami kebobolan sangat baik," imbuhnya. (pen)