Laporan Wartwan SuperBall.id, Ahmad Bil Wahid
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih timnas Kroasia Ante Cacic marah besar atas tindakan penonton yang melempar flare ke lapangan saat timnya ditahan Ceko, sabtu (18/6/2016).
Cacic menyebut pelaku pelemparan tersebut sebegai teroris dalam olah raga.
"Orang-orang seperti ini sangat menakutkan. Mereka adalah teroris, bukan penggemar," kata Cacic kepada AFP, sabtu (18/6/2016).
"Saya dulu menyebutnya 'terorisme'. Ketika itu orang-orang tidak senang dengan komentar saya, tapi sekarang hal ini terjadi lagi," ujarnya.
Cacic mengatakan pelemparan itu membuat malu para pemain Kroasia dan sebagian besar penggemar yang lain.
Pelatih berusia 62 tahun itu menilai oorang-orang tersebut merusak semua yang dilakukan timnya.
Cacic menuding, pendukung yang melakukan tindakan terlarang itu memiliki dukungan dari pihak lain.
"Kita berbicara tentang sekelompok kecil penggemar, saya berharap kita dapat mengidentifikasi dan menangkap mereka," kata Cacic.
"Ada banyak pendukung Kroasia yang benar-benar mendukung, mereka menari dengan fans Turki dan warga Prancis," sambungnnya.
Pelemparan Flare yang terjadi dalam laga itu sempat membuat pertandingan dihentikan selama tiga menit.
Para petugas lapangan dan pemain juga terlibat langsung mensterilkan lapangan dari benda terlarang itu.
Seorang petugas bahkan menjadi korban saat sebuah petasan yang akan dipungutnya meledak di dekat wajah.
Selai diwarnai insiden itu, laga tersebut juga berujung dengan kegagalan Kroasia meraih kemenangan atas Ceska.
Sempat unggul 2-0, Kroasia harus rela berbagi angka 2-2 saat laga usai. (*)