TRIBUNNEWS.COM - David Alaba mulai menui banyak kritik setelah bek Bayern Muenchen itu gagal tampil apik bersama Timnas Austria di putaran final Piala Eropa 2016.
Alaba dituntut untuk membawa Austria lolos ke babak 16 besar.
Austria yang berada di dasar klasemen harus menang saat menghadapi Islandia di laga terakhir Grup F.
Peluang lolos ke fase 16 besar bisa dicapai, setidaknya melalui jalur peringkat tiga terbaik.
Persoalaan cedera pemain memaksa Pelatih Austria Marcel Koller mendorong Alaba bermain di lini tengah.
Alaba yang bisa bermain di belakang bersama Bayern, bahkan diminta memainkan peran sebagai pemain No 10 saat bermain melawan Portugal.
Austria disebut-sebut sebagai salah satu kuda hitam setelah melakoni babak kualifikasi nyaris sempurna, mengemas sembilan kemenangan dari 10 laga.
Namun, di babak penyisihan grup, tim berjuluk Unsere Burschen (Anak-anak Kita) ini baru mengumpulkan satu poin dan belum mencetak satu gol pun dalam dua laga.
Jika Austria sukses menaklukkan Islandia dan pada saat bersamaan Portugal mengalahkan Hungaria, Alaba dkk lolos ke 16 besar.
"Di usianya yang baru 23 tahun, Alaba adalah salah satu pemain terbaik kami. Jangan salahkan dia, tidak ada satu kemenangan pun yang bisa diraih oleh hanya satu pemain," gelandang Austria Stefan Ilsanker.
Berita Ini Juga Dimuat di HARIAN SUPER BALL, Rabu (22/6/2016)