TRIBUNNEWS.COM - Melanggar pemain-pemain Italia adalah tindakan yang sah bagi pemain Republik Irlandia ketika dua tim bertemu pada pertandingan penyisihan grup E di Stade Pierre-Mauroy, Lille, Kamis (23/6). Tindakan tersebut bukan bermaksud menyakiti para pemain Italia, namun karena pemain The Boys in Green harus berkorban untuk tim.
Hal ini dikatakan oleh Roy Keane, asisten pelatih Republik Irlandia. Mantan gelandang dan kapten Manchester United itu diminta memberikan saran untuk anak-anak asuhannya sebagai modal untuk menghadapi Italia.
"Hajar mereka. Kami di sini bukan untuk mencari teman. Dari sudut pandang pemain, jika anda mencium bahaya dan merasa dalam masalah, anda lakukan saja apapun yang anda bisa untuk meraih hasil yang tepat," ujar Keane seperti dikutip The Guardian.
Roy Keane tetaplah Roy Keane. Pria yang akrab disapa Keano itu belum kehilangan karakter garangnya sewaktu aktif bermain. Menurut Keane, jika pemain berpikir untuk melakukan pelanggaran, maka lakukan saja pelanggaran itu. Keane mengatakan hal tersebut tidak termasuk tindakan kriminal.
"Anda mungkin mendapat kartu kuning, kartu merah, namun tim anda mungkin menang. Pengorbanan. Anda harus berkorban untuk tim anda," kata Keane.
Roy Keane mengatakan The Boys in Green harus memperbaiki aspek teknis dari permainan sewaktu menghadapi Belgia. Di antaranya, lebih baik dalam mempertahankan bola, mencegah kesalahan-kesalahan individual, serta memastikan mental dan fisik para pemain berada dalam kondisi sempurna.
Keane menitikberatkan persiapan timnya di aspek psikologis. "Anda harus bermain dengan keberanian. Kalian harus jadi pemain yang bisa memegang bola, tunjukkan sedikit ketenangan, keberanian, dan selalu ingin memegang bola," kata Keane.
Bagi Keane, keberanian adalah bagian besar dari seorang pesepakbola. Keberanian bukan berarti mengasari lawan. Keberanian adalah selalu ingin menguasai bola ketika terkadang sebenarnya pemain tidak ingin menguasai bola.
"Keberanian. Keteguhan hati. Kami harus melihat itu dalam dua hari ke depan," ujar Keane.
Republik Irlandia berada dalam situasi sulit. Jika mereka gagal mengalahkan Italia, maka mereka harus angkat koper dari Prancis. Meski dalam situasi ini, Jeff Hendrick, gelandang Republik Irlandia menegaskan timnya justru tidak merasakan beban.
"Kami akan melupakan kekalahan dari Belgia dan berusaha untuk bangkit. Kami harus mengalahkan Italia, menang atau mati," ujar Hendrick seperti dikutip oleh Sky Sports.