TRIBUNNEWS.COM - Timnas Rusia gagal total di Piala Eropa 2016. Menjadi tim unggulan di Grup B bersama Inggris, Rusia malah angkat koper setelah tak berhasil lolos ke babak 16 besar, meskipun itu dari jalur peringkat ketiga terbaik.
Di fase penyisihan grup, tim yang dibesut Leonid Slutski tersebut harus mengakui ketangguhan dari lawan-lawannya. Mereka sempat membuka asa saat berhasil menahan imbang Inggris dengan skor 1-1 di laga pembuka. Alih-alih mempermudah peluang lolos, Rusia malah kalah di dua laga berikutnya yaitu 1-2 dari Slovakia dan di laga penentu dibantai Wales 0-3.
Catatan buruk tersebut menjadi bahan evaluasi PSSI-nya Rusia, Russian Football Association (RFS). Federasi akan melakukan perombakan besar-besaran termasuk kursi di dalam kursi kepelatihan. Leonid Slutski dikabarkan akan dilengserkan dan penggantinya haruslah pelatih yang benar-benar berkualitas sehingga Rusia minimal bisa menembus babak semifinal Piala Dunia 2018 di negaranya sendiri.
Bidikan pun diarahkan kepada Manuel Pellegrini. Sejak kedatangan Pep Guardiola di Manchester City, Pellegrini kini jadi pengangguran. Guardiola mulai menukangi Man City pada awal Juli 2016, dan pada saat yang sama Pellegrini harus mengangkat kopernya dari Ettihad Stadium.
Sebagai calon pelabuhan berikutnya sudah ada beberapa klub yang dikaitkan dengan Pellegrini. Beberapa waktu yang lalu AC Milan menjadi klub yang dikabarkan paling berpotensi merekrut pelatih berusia 62 tahun itu.
Akan tetapi menurut berita dari Gazzetta World, timnas Rusia-lah yang melakukan pendekatan nyata kepada Pellegrini. RFS menjadikan Pellegrini target utama sebagai pengganti Leonid Slutsky. Slutsky dianggap gagal melatih Rusia, khususnya melihat performa di Piala Eropa 2016.
Kontrak untuk Pellegrini berdurasi dua tahun dengan besaran gaji mencapai jutaan euro per tahun. Pellegrini diharapkan sanggup membawa Rusia berprestasi di Piala Dunia 2018, di mana Rusia bertindak sebagai tuan rumah.