TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nasib nahas harus diterima oleh anggota kepolisian Brigadir Hanafi yang kritis usai dianiaya oleh oknum suporter Persija Jakarta.
Kabar tersebut diungkapkan oleh Divisi Humas Polri melalui laman Facebook resminya.
"Turut berbelasungkawa bagi anggota kami Brigadir Hanafi dan rekan-rekan Bayangkara yang berjaga dalam pertandingan Persija vs Sriwijaya yang kini kritis," tulis Facebook resmi Divisi Humas Polri.
Hanafi mengalami pecah mata kiri karena disiram air keras dan dilempar batu oleh oknum Jackmania.
Melalui foto yang diunggah Divisi Humas Polri, tampak Hanafi dikejar-kejar oleh sejumlah oknum pendukung Persija.
Salah satu pria yang berseragam Persija warna merah tampak mengejar sambil memegang gelas plastik.
Pria tersebut tampak melempar gelas tersebut ke wajah Hanafi.
Diduga gelas tersebut berisi air keras sehingga merusak wajah Hanafi.
Pertandingan antara Persija Jakarta kontra Sriwijaya FC dihentikan pada pertengahan babak kedua.
Pada saat itu Sriwijaya dapat sementara unggul atas Persija Jakarta dengan skor 1-0.
Namun kemenangan Sriwijaya ditunda lantaran laga yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, dihentikan pada menit ke-77.
Wasit memutuskan untuk menghentikan laga pekan kedelapan Indonesia Soccer Championship ini lantaran terjadi insiden kerusuhan.
Ratusan penonton dapat menjebol pintu pembatas dan berupaya masuk ke dalam lapangan.
Tak tinggal diam, petugas keamanan langsung bertindak dengan mencegah para suporter yang berupaya masuk ke dalam lapangan.
Kerusakan di GBK
Kerusuhan suporter yang terjadi saat pertandingan Persija Jakarta dan Sriwijaya FC dalam kompetisi Torabica Soccer Championship di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Jumat (24/6/2016) malam, tampak menyisakan beberapa kerusakan.
Pada gerbang masuk GBK yang dekat Hall Basket. Ada bekas pembakaran di jalan masuk.
Jalan di gerbang utama SUGBK juga terlihat bekas banyak lemparan batu di aspalnya.
Selain itu, pagar dekat pintu IV dan VI tampak rusak.
Sedangkan Stadion Utama masih ditutup. Tidak ada aktivitas terpantau di dalamnya.
Menurut seorang satpam yang berjaga di dekat stadion utama, kerusuhan yang terjadi sekitar menit 70 berlangsungnya pertandingan, menyisakan cukup banyak kerusakan di lapangan.
Untuk diketahui, kericuhan dipicu karena sejumlah suporter dari Persija Jakarta meluapkan kekesalannya karena tim mereka kemasukan satu gol oleh Sriwijaya FC.
Lalu satu suporter mencoba memasuki lapangan dan berhasil. Hingga akhirnya memicu suporter yang lain masuk ke lapangan hingga pertandingan dihentikan.
Tidak tanggung-tanggung, sejumlah suporter juga menjebol pagar 13 dan 14 untuk bisa merangsek masuk ke tengah lapangan.
Petugas yang berupaya menghalau mendapatkan perlawanan dan terjadilah kericuhan.