TRIBUNNEWS.COM - Islandia, negeri kecil yang dihuni sekitar 330.000 jiwa melenggang mulus di Euro 2016, dan itu semua sudah direncanakan sejak lama.
Lihatlah bagaimana sang kapten Aron Gunnarsson memimpin tim dan suporternya mengerakkan tangan secara perlahan dan berteriak "Hu!" ketika kedua telapak tangan bertemu di atas kepala.
Sama sekali tidak ada jarak antara pemain dan suporter, khas negeri di kawasan Atlantik Utara tersebut.
Negeri di mana sang Pelatih Heimir Hallgrimsson bisa mencabut gigi Anda dan di saat lain berada di lapangan.
Hallgrimsson memang berprofesi sebagai dokter gigi. Hallgrimsson bahkan bisa berada di bar dan menjelaskan susunan pemainnya kepada suporter serta mengajak berdiskusi.
Inilah negeri di mana pemain biasa berlatih di bersama anak-anak di lapangan tertutup (indoor).
Dengan kebersamaan seperti itu, maka hanya ada sedikit ruang untuk ego dan atau memanjakan seseorang. Yang ada hanya kerja keras dan komitmen, dan itu yang menjelaskan kesuksesan Islandia. Tidak ada dongeng tentang peri atau pun jin dalam botol.
Tulang punggung timnas Islandia adalah tim U-21 di Euro 2011. Mereka kemudian tumbuh dan belajar bersama mengikuti seleksi alam serta bergabung dengan pemain senior.
Tercatat hanya sekitar 20.000 warga baik wanita atau pria yang tercatat sebagai pemain sepak bola, maka tidak aneh jika mereka saling mengenal luar dalam dan menemukan chemistry. Mereka dipantau oleh Asosiasi Sepak Bola Islandia KSI sejak usia enam tahun.
Ketika para pemain berbakat menginjak usia remaja, mereka pergi keluar negeri untuk belajar sistem baru dan belajar berjuang. Pasalnya, tidak ada liga profesional di Islandia. Ketika dipanggil timnas, mereka bertarung dengan penuh kebanggaan.
Berita Ini Juga Dimuat di HARIAN SUPER BALL, Rabu (29/6/2016)