TRIBUNNEWS.COM - Bermodalkan pas-pasan, Antonio Conte mampu meramu Timnas Italia yang menakutkan.
Setelah Spanyol, Jerman akan menguji soliditas Gianluigi Buffon dkk dini hari nanti di perempat final Euro 2016.
Empat tahun lalu, Italia mengalahkan Jerman 2-1 di semifinal Euro 2012 lewat dua gol Mario Balotelli. Italia akhirnya kalah 0-4 dari Spanyol yang menjadi juara.
Pelatih Spanyol Vicente Del Bosque menggunakan False Nine ketika mengoyak pertahanan Italia empat tahun lalu.
Tapi pekan lalu, Italia membalasnya dengan kemenangan 2-0 sehingga La Roja harus angkat kopor di fase 16 besar.
So, Italia kini jauh lebih tangguh dibandingkan empat tahun lalu karena mengandalkan soliditas tim karena memang tidak memiliki penyerang dengan nama besar seperti Jerman atau Spanyol. Conte mampu membangun soliditas dan formasi yang dinamis.
Legenda hidup Jerman, Franz Beckenbauer, mengakui bahwa Die Mannschaft seperti terbelenggu mitos ketika menghadapi Gli Azzurri yang selalu bermain solid, terutama lini belakangnya.
Beckenbauer lantas menuntut Joachim Loew untuk membuat kejutan agar bisa menggoyahkan pertahanan Gli Azzurri.
Secara pribadi, Conte justru punya pengalaman sebaliknya ketika masih berstatus sebagai pemain Juventus.
Ia merasakan kekalahan dari beberapa klub Jerman seperti Hamburg, Bayer Leverkusen, Borussia Dortmund. Kenangan terburuk dialami Conte pada Liga Champions tahun 1995.
Ketika mengawali kepelatihannya di Juventus tahun 2013, Conte juga kalah dua kali dari Bayern Muenchen, masing-masing dengan skor 2-0.
Kekalahan itu sempat menggoyahkan formasi andalannya 3-5-2 yang mengatrol performa Nyonya Tua. Penerusnya di Turin, Max Allegri, lantas lebih senang dengan formasi 4-3-1-2.
Baca Selengkapnya Hanya di HARIAN SUPER BALL, Sabtu (2/7/2016)