TRIBUNNEWS.COM - Gianluigi Buffon menangis di lapangan Stade de Bordeaux, Minggu (3/7/2016) dini hari WIB, setelah Timnas Italia tersingkir dari turnamen Euro 2016 di babak perempatfinal.
Tampak benar kekecewaan kiper sekaligus kapten tim Italia itu.
Pantas jika Buffon kecewa berat, karena dirinya adalah faktor penentu dari kesuksesan atau kegagalan Italia dalam adu penalti.
Kalau saja bola hasil tembakan Jonas Hector, pemain Jerman, tidak menerobos di bawah lengannya.
"Air mata ini layak untuk kelompok ini. Untuk segala upaya kami, untuk keberhasilan kami membangkitkan harapan di benak banyak orang," kata Buffon setelah mampu menguasai dirinya lagi, sebagaimana dilansir Corierre delo Sport .
Gigi, panggilan akrab Buffon, juga mengungkapkan bahwa air mata itu adalah ungkapan kekesalan dengan situasi kekalahan Azzurri.
"Lawan gagal mengesekusi tiga penalti, tapi kami tetap tersingkir. Benar-benar sangat luar biasa," sambungnya.
Selain Buffon, bek Italia, Leonardo Bonucci juga menangis dengan kekalahan ini. "Kami harap masyarakat Italia tetap bangga, karena kami melawan juara dunia," ujarnya.
Bonucci juga menangis karena skuad Italia di Euro ini akan segera dibubarkan. Artinya juga perpisahan dengan Antonio Conte, yang akan melatih Chelsea mulai bulan Juli ini. Tampaknya dia sudah terlanjur sayang dengan kelompok Azzurri kali ini dan staf pelatih .
"Terima kasih Conte dan Presiden (Carlo) Tavechio, kalian selalu hebat. Terima kasih juga untuk rekan-rekan satu tim. Mereka selalu membuat saya merasa dicintai di setiap pertandingan," kata Bonucci terbata-bata karena dia mulai menangis lagi.
Andrea Barzagli, rekan Bonucci di lini belakan Azzurri, juga menangis karena kecewa karena petualangan mereka di Euro 2016 harus berakhir.
"Kami sudah memberikan segalanya, namun kami tak berhasil meneruskan pengalaman yang indah ini," katanya sambil bercucuran air mata.
Baca Selengkapnya Hanya di HARIAN SUPER BALL, Senin (4/6/2016)