TRIBUNNEWS.COM, LIVERPOOL - Klub Liga Inggris, Liverpool saat ini sedang merenovasi kandang mereka Stadion Anfield.
Sejak musim lalu berakhir, pembenahan sudah dilakukan oleh para pekerja yang berusaha mengejar deadline sebelum musim baru dimulai.
Anfield saat ini sedang dalam proses penambahan kapasitas di bagian Main Stand (tribun utama).
Rencananya, pihak klub menginginkan penambahan kapasitas yang sebelumnya 45.362 menjadi sekitar 54.000.
Itu berarti, dibutuhkan penambahan kursi tambahan sebanyak 9.000 di tribun utama.
Kursi-kursi lama pun dibongkar satu persatu dan akan digantikan dengan yang baru.
Bahkan pihak klub kini menjual kursi-kursi yang dibongkat tersebut dengan harga 200 pounds (Rp 3,3 juta).
Melihat kenyataan itu, fans sedikit marah kursi yang biasa mereka duduki dijual.
Para pemegang tiket musiman yang paling merasakan imbasnya karena mereka merasa kursi itu sudah bagaikan milik sendiri karena selalu mereka duduki setiap musimnya.
Mereka tak masalah kursi itu dilepas dan diganti yang baru.
Yang menjadi permasalahan adalah klub tampak tak mau rugi dengan keputusan untuk menjualnya, padahal fans selalu membayar untuk duduk kursi-kursi itu bertahun-tahun.
"Liverpool football club mengirim email ke pemilik tiket musiman di tribun utama, apakah mereka mau membeli kursi seharga 200 pounds! Mengejutkan," tulis akun @lisa_lee81.
"200 pounds harga satu buah kursi yang sudah didukui PENDUKUNG bertahun-tahun, dan kami harus membayar lagi untuk mendapatkannya. Apa yang terjadi dengan LFC?," tulis akun @WeAreLiverpewl.
"Akan menjadi tindakan yang lebih baik bagi klub jika kursi-kursi itu dihargai 10-20 pounds (Rp 169-339 ribu), atau mungkin jika didonasikan ke LFC Foundation," tulis akun @WeAreLiverpewl.