TRIBUNNEWS.COM - Kendati Prancis tak menjadi juara Piala Eropa 2016, namun penjualan jersey timnas Les Bleus ini tetap meroket di Prancis. Jersey yang paling laris dicari adalah jersey Antoine Griezmann dan Dimitri Payet.
Namun, untuk mendapatkan replika jersey kandang keluaran Nike ini terbilang sulit karena tingginya permintaan. Arus permintaan terutama terjadi ketika Prancis masuk ke final setelah mengalahkan Jerman 2-0 di babak semifinal.
Di toko olahraga GO Sport yang berlokasi Avenue de la Porte de Chatillon, jersey replika The Blues ini memang paling banyak diproduksi dan paling banyak dibeli. Peringkat kedua terlaris adalah jersey dari Portugal. Rata-rata harga jersey tersebut berkisar antara 80 euro (Rp 1,2 juta)-139 euro (Rp 2 juta).
Seorang penjaga di toko tersebut mengatakan, penjualan jersey timnas ini meningkat hampir 50% dari penjualan pada Piala Dunia 2014 lalu. "Dalam seminggu terakhir, terjual sekitar 10 ribu unit. Itu meliputi semua item, bukan hanya jersey, tapi juga celana, kaus kaki, kaus dalam, dll yang menyangkut Piala Eropa," ujar petugas tersebut.
Ia juga menyebutkan, jersey yang paling banyak dicari adalah jersey Antone Griezmann dan Dimitri Payet. "Selain itu, banyak juga yang mencari Paul Pogba serta Cristiano Ronaldo," tuturnya. GO Sport adalah toko olahraga yang resmi ditunjuk menjual replika jersey timnas Prancis, dan Portugal buatan Nike di Piala Eropa 2016.
Masuknya Prancis ke final Piala Eropa 2016 memang benar-benar mendongkrak penjualan jersey timnas Les Bleus. Di mana-mana terlihat orang-orang mengenakan seragam biru kebanggaan tim Ayam Jantan ini maupun seragam tandang yang berwarna putih motif biru dan cokelat muda ini.
Suasana tersebut tak tampak saat pertandingan masih berkutat di babak penyisihan grup ataupun perempatfinal. Baru ketika masuk semifinal, mulai banyak terlihat lalu lalang orang-orang memakai jersey Les Bleus.
Di toko-toko suvenir, jersey Payet, dan Griezmann ini juga paling banyak dicari. Di toko-toko ini, jersey yang dijual adalah keluaran dari UEFA, tapi bukan replika jersey timnas yang resmi.
Ali-alih berupa jersey polos biasa hanya memakai logo kesebelasan, ditambah dengan nama pemain dan nomor punggung di bagian belakang. Harganya berkisar sekitar 19 euro (Rp 270 ribu)- 25 euro (Rp 360 ribu).
"Ya, Payet dan Griezmann yang paling laku. Waktu mau final, kita bisa menjual sampai 30 kaus per hari. Tapi kaus tim yang lain juga bagus penjualannya terutama di awal-awal Piala Dunia," ujar seorang penjaga toko di kawasan Montmartre.
Pria asal Senegal ini mengatakan, di awal turnamen, penjualan yang paling laris justru kaus dan aksesori tim Irlandia Utara. "Mereka datang berombongan. Membelinya banyak, mulai dari kaus, syal, topi, segala macam. Sayang, mereka akhirnya kalah," katanya.
Di counter Adidas di Champs de Elysees, jersey yang paling banyak dicari adalah milik timnas Jerman. Jersey warna putih strip emas tersebut dipajang di bagian depan. Selain Jerman, Adidas juga mensponsori jersey berbagai negara lain peserta Piala Eropa 2016 seperti Swedia, Spanyol, Rusia, dll.
Namun penjualan jersey yang paling fenomenal tercatat terjadi di Islandia. Menyusul keberhasilan melaju ke perempat-final, orang-orang di sana pun jadi keranjingan memborong jersey tim berjuluk "Our Boys" tersebut.
Dilaporkan, toko olahraga di sana bahkan sampai kehabisan stok jersey timnas. Konsekwensinya kemudian, muncul transaksi di pasar gelap dengan harga bisa sampai tiga kali lipat. Harga resmi jersey Islandia adalah 11.990 crowns. Harga itu melonjak jadi 30 ribu crowns.
Dalam konferensi pers, humas timnas Islandia, Omar Smarason, mengonfirmasi replika jersey timnas sudah terjual habis. "Penjualan meningkat sampai 1800% melebihi harapan kita. Sekarang kita kehabisan stok. Ini menjadi kebanggaan luar biasa bagi kita. Dan kami akan segera memproduksi yang baru untuk memenuhi permintaan pasar," ujarnya dikutip dari koran Norwegia, Verdens Gang.