TRIBUNNEWS.COM, GOTHENRBORG - Harapan Jordan Larsson untuk bisa beraksi di pentas Olimpiade 2016 bersama Swedia harus pupus oleh ayahnya sendiri, Henrik Larsson.
Bomber muda Helsingborgs tersebut telah mengemas delapan gol dari 17 penampilan sepanjang tahun ini, membuatnya terpilih masuk ke dalam skuat arahan Hakan Ericson untuk Olimpiade musim panas ini di Brasil.
Langkah Henrik melarang putranya bergabung dengan tim Olimpiade Swedia didasari oleh adanya krisis barisan depan yang dialami Helsingborgs.
"Alasannya [larangan untuk Jordan] adalah kami sekarang hanya punya dua penyerang yang tersedia, dengan salah satunya menjalani akumulasi kartu," tutur Henrik selaku pelatih Helsingborgs.
"Saya memahami situasi Jordan. Sayangnya, ini bagian dari sepakbola, menyedihkan baginya karena Olimpiade akan menjadi pengalaman hebat. Tapi situasi saat ini tak memungkinkan."
Sementara di sisi lain, Jordan mengaku terang-terangan kecewa dengan keputusan ayahnya yang melarangnya ambil bagian di turnamen untuk tim di bawah usia 23 tahun tersebut.
"Jelas mengecewakan," ungkap Jordan. "Ini merupakan impian yang sebenarnya ingin saya wujudkan."
"Tapi di saat bersamaan saya adalah pemain Helsingborgs dan tak baik bagi klub apabila saya pergi. Saya harus memahami keputusan ini."(goal)